Jejak Joki UTBK 2025 Terendus di Unpad, Ini Kronologinya

Jejak Joki UTBK 2025 Terendus di Unpad, Ini Kronologinya

Bima Bagaskara, Wisma Putra - detikJabar
Senin, 05 Mei 2025 13:00 WIB
UTBK SNBT 2025
UTBK SNBT 2025 (Dokumentasi Panitia SNPMB 2025))
Bandung -

Kasus joki ujian kembali mencoreng dunia pendidikan. Seorang joki UTBK tertangkap tengah menjalankan aksinya di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung beberapa waktu lalu. Namun ternyata, nama pelaku joki juga tercatat sebagai peserta ujian di Universitas Padjadjaran (Unpad).

Fakta itu terungkap setelah Tim Pusat UTBK Unpad berhasil menelusuri data bahwa salah satu terduga joki yang telah ditangkap sebelumnya yakni KD (KD). Diketahui, joki itu hendak menggantikan 2 peserta asli yang tidak hadir saat tes UTBK di Kampus Unpad Jatinangor.

"Kami memperoleh informasi dari panitia SNPMB pusat, diminta menelusuri adakah data nomor peserta dan foto tertentu di data peserta Pusat UTBK Unpad. setelah dicek, nomor peserta tersebut ada dan menggunakan foto yang mirip dengan KD, bedanya peserta ini menggunakan jilbab," ucap Koordinator Teknologi Informatika dan Komputer Pusat UTBK Unpad, Rafly, Senin (5/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Rafly, joki itu dijadwalkan hadir menggantikan dua peserta asli yakni JAM pada 24 April 2025 dan FABW pada 30 April 2025. Adapun dua peserta asli menurutnya memilih prodi kedokteran di salah satu perguruan tinggi di Jawa Tengah.

"Baik untuk peserta JAM maupun FABW, KD ini menjadi joki mengerjakan UTBK untuk pilihan prodi Kedokteran di salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah. Kedua peserta itu hanya mengisi satu pilihan prodi saja, meskipun diperbolehkan memilih 4 pilihan prodi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sosok KD kedapatan menjadi joki UTBK di ISBI Bandung. Ketua Pelaksana UTBK ISBI Bandung Indra Ridwan mengatakan, aksi KD terbongkar saat pengawas meminta peserta melepas aksesoris yang digunakan.

"Meskipun pengawas sudah mempersilakan yang bersangkutan untuk tetap memakai anting tersebut, namun yang bersangkutan tetap memaksa melepaskannya, sehingga menimbulkan sedikit luka (berdarah)," ujar Indra, Rabu (30/4/2025).

Menurut Indra, panitia saat itu hendak meminta maaf kepada peserta setelah ujian selesai atas insiden tersebut. Namun tanpa sengaja, saat hendak mencetak kartu peserta untuk mengidentifikasi identitas yang bersangkutan, ditemukan kemiripan foto dengan peserta lain yang sudah mengikuti ujian pada sesi sebelumnya.

"Kedua peserta tersebut mengambil pilihan prodi kedokteran. Setelah sesi ujian selesai, peserta tersebut dipanggil dan dimintai keterangan terkait temuan tersebut. Dalam pendalaman, peserta mengakui bahwa yang bersangkutan hadir menggantikan dua peserta berbeda dalam dua sesi yang berlainan," ungkapnya.

"Ia kemudian mengungkap identitas aslinya sebagai KD," imbuhnya.

Modus Kecurangan UTBK 2025Modus Kecurangan UTBK 2025 Foto: Nikita Rosa/detikedu

Saat dimintai keterangan, KD nekat menjadi joki UTBK karena desakan ekonomi. KD menjadi joki setelah diminta seseorang berinisial TN yang juga merekrut Lucas Valentino Nainggolan, joki UTBK lainnya di ISBI Bandung.

"Motif KD dalam melakukan aksi joki ini adalah alasan ekonomi. Ia juga menyebutkan bahwa direkrut oleh seseorang berinisial TN, individu yang sama dengan yang disebut dalam kasus Lucas yang sebelumnya telah tertangkap sebagai pelaku joki dalam sesi lain di ISBI Bandung," ujarnya.

Panitia Pelaksana Pusat UTBK Unpad mengungkap adanya indikasi penyalahgunaan identitas oleh salah satu peserta ujian. Kecurangan ini ditemukan setelah ada penyebaran pesan melalui WhatsApp secara massal atau WA blast kepada peserta UTBK-SNBT yang mengikuti ujian di kampus Unpad.

Panitia menduga hal ini ada kaitannya dengan motif mengenali pola soal. Kecurangan itu dilakukan seorang peserta yang mencatut identitas seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi negeri di Sumatera Utara.

"Saya melihat ini sebagai motif mengingat pola soal yang nanti akan digunakan untuk sesi berikutnya. Ini satu paket, mereka mencuri soal, lalu mengolah dan menyiapkan jawabannya, nanti akan dijual atau digunakan oleh eksekutor yang menjadi joki," kata Koordinator Pelaksana Pusat UTBK Unpad, Inu Isnaeni Sidiq.

Inu menuturkan, kasus yang terjadi di Pusat UTBK Unpad ini bukan joki mengingat pelaku menggunakan identitas orang lain dengan cara mencuri dan tidak diketahui pemilik data aslinya. "Dengan begitu, kalau pun dia lulus UTBK, yang bersangkutan tidak akan bisa melakukan registrasi karena data yang digunakan milik orang lain. Jadi ini seperti hanya memantau pola soal saja," ungkap Inu.

Menurut Inu, kasus ini sudah dilaporkan ke tim monitoring dan evaluasi Pusat UTBK Unpad. Inu berharap temuan tersebut dapat dikaji oleh tim monev tingkat nasional agar kasus serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.

(bba/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads