Anak positif COVID-19 biasanya mengalami sejumlah gejala seperti demam, kelelahan, tidak nafsu makan, sampai sakit kepala. Jika anak mengalami sejumlah gejala di atas, konsultasikan ke dokter apakah anak boleh isolasi mandiri atau harus dirawat di rumah sakit.
Dokter spesialis anak dr Nina Dwi Putri SpA (K) dari FKUI-RSCM mengatakan, jika anak diperbolehkan isolasi mandiri ada beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua. Langkah diawali sikap orang tua yang tetap tenang.
Selanjutnya, tenangkan dan jelaskan kenapa anak harus isolasi, yaitu agar menjaga orang lain tetap sehat. Nina mengatakan, orang tua boleh mengasuh anak, namun bila orang tua negatif, usahakan hindari paparan air liur dan cairan tubuh lain, termasuk dengan hindari mencium anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika anak sudah mandiri, orang tua bisa mencarikan aktivitas yang dapat dikerjakan sendiri. Lakukan juga aktivitas di luar ruangan untuk mengganti suasana, misalnya di teras atau balkon rumah.
Kesehatan anak tentu harus dipantau tiap hari. Selama kurun waktu tersebut, protokol kesehatan (prokes) tetap harus dilaksanakan. Berikut cara pemantauan kesehatan anak saat isolasi mandiri dan penerapan prokes.
A. Pemantauan saat isolasi mandiri anak
Lakukan pemantauan dua kali sehari dengan mencatat di pagi dan sore hari. Catat poin pantauan berikut sambil perhatikan gejala anak seperti batuk bertambah, gangguan penciuman, pendengaran, muntah, atau diare.
1. Ukur suhu dengan termometer. Suhu normal 36-37,5 Celcius
2. Hitung laju napas anak lewat tarikan napas per 1 menit penuh. Nilai normal laju napas anak:
- Bayi kurang dari dua bulan: < 60 kali per menit
- 2-11 bulan: < 50 kali per menit
- 1-5 tahun: < 40 kali per menit
- > 5 tahun: < 30 kali per menit
3. Hitung saturasi oksigen dengan oksimetri. Persentase normal 95% atau lebih
4. Asupan makanan anak berikan yang tinggi gizi dan vitamin
5. Pantau aktivitas anak agar tetap sesuai prokes dan tidak berisiko untuk kesehatan
6. Pantau tanda dehidrasi anak, terutama bila anak sulit makan atau minum
7. Komunikasikan pemantauan dengan tenaga medis bila kondisi di luar nilai normal.
8. Kenali tanda bahaya saat isolasi mandiri anak
Jika mengenali tanda ini segera ke fasilitas kesehatan yang menangani COVID-19:
- Anak banyak tidur atau kesadaran menurun
- Napas cepat
- Cekungan di dada, hidung kembang kempis
- Saturasi oksigen kurang dari 95%
- Muntah mencret dan tidak masuk asupan
- Tanda dehidrasi
- Kejang
- Demam terus menerus disetai mata merah, ruam, dan leher bengkak
- anak dengan penyakit penyerta atau penyakit kronik
B. Prokes di rumah
Protokol kesehatan selama isolasi mandiri anak positif COVID-19 sebagai berikut:
1. Tentukan zona pasien anak positif COVID-19
Pisahkan zona anak positif COVID-19 dengan zona bersih di rumah meliputi kamar tidur, kamar mandi, dan arena bermain anak. Bila tidak memungkinkan zona terpisah, upayakan jarak minimal 1 meter dengan anak yang sakit.
2. Upayakan ventilasi yang baik
Upayakan ventilasi yang baik untuk pergantian udara selama isolasi mandiri anak.
3. Anak positif COVID-19 pakai kamar mandi paling akhir
Anak positif COVID-19 upayakan memakan kamar mandi bersama paling akhir jika kamar mandi terpisah tidak memungkinkan. Beri jarak pemakaian kamar mandi dengan pemakai berikutnya.
4. Gunakan masker dengan tepat
Anak positif COVID-19 usia 2 tahun ke atas atau yang sudah pandai menggunakan masker dianjurkan memakai masker dengan tepat.
5. Istirahat masker
Anak positif COVID-19 yang berada di ruang sendiri bisa mendapat istirahat masker.
6. Lepas masker saat tidur
Lepaskan masker saat isolasi mandiri anak apabila anak sedang tidur.
7. Pengasuh gunakan pelindung sekali pakai
Pengasuh yang berada di ruang yang sama dengan anak positif COVID-19 harus selalu menggunakan masker dan pelindung mata, sarung tangan sekali pakai, dan celemek sekali pakai, atau baju luar yang dapat dicuci.
8. Pengasuh cuci tangan setelah interaksi
Pengasuh yang menjaga isolasi mandiri anak harus selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan anak.
9. Jaga jarak saat tidur
Pengasuh sedapat mungkin tetap menjaga jarak dengan anak positif COVID-19 saat tidur.
10. Buang masker dan sarung tangan
Pengasuh anak positif COVID-19 harus buang masker dan sarung tangan di tempat plastik khusus dan buang sampah di tempat sampah berbeda.
11. Mandi dan ganti baju
Orang tua atau pengasuh yang harus merawat anak lain yang negatif harus mandi dan ganti baju dulu setelah berinteraksi dengan anak positif COVID-19.
12. Cuci pakaian anak dan baju luar pengasuh terpisah
Cuci pakaian anak positif COVID-19 dan baju luar pengasuh secara terpisah dengan air hangat dan deterjen.
13. Jangan makan makanan sisa anak
Hindari makan makanan sisa anak atau makan dengan alat makan anak positif COVID-19.
14. Pengasuh jaga kesehatan dan minum suplemen
Pengasuh harus menjaga kesehatan dan minum suplemen selama menjaga masa isolasi mandiri anak
Jaga kesehatan sambil merawat isolasi mandiri anak positif COVID-19 ya, detikers.
(row/row)