Daftar Cara Isolasi Mandiri Anak Positif COVID-19 dan Prokes di Rumah

ADVERTISEMENT

Daftar Cara Isolasi Mandiri Anak Positif COVID-19 dan Prokes di Rumah

Trisna Wulandari - detikEdu
Jumat, 02 Jul 2021 11:12 WIB
Saat ini kasus COVID-19 di Indonesia masih terus naik hingga  menyentuh 2 juta kasus. Sehingga jenzaha di makam terus berdatangan setiap harinya dan menimbulkan pilu yang mendalam.
Foto: pool/Daftar Cara Isolasi Mandiri Anak Positif COVID-19 dan Prokes di Rumah.
Jakarta -

Anak positif COVID-19 biasanya mengalami sejumlah gejala seperti demam, kelelahan, tidak nafsu makan, sampai sakit kepala. Jika anak mengalami sejumlah gejala di atas, konsultasikan ke dokter apakah anak boleh isolasi mandiri atau harus dirawat di rumah sakit.

Dokter spesialis anak dr Nina Dwi Putri SpA (K) dari FKUI-RSCM mengatakan, jika anak diperbolehkan isolasi mandiri ada beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua. Langkah diawali sikap orang tua yang tetap tenang.

Selanjutnya, tenangkan dan jelaskan kenapa anak harus isolasi, yaitu agar menjaga orang lain tetap sehat. Nina mengatakan, orang tua boleh mengasuh anak, namun bila orang tua negatif, usahakan hindari paparan air liur dan cairan tubuh lain, termasuk dengan hindari mencium anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika anak sudah mandiri, orang tua bisa mencarikan aktivitas yang dapat dikerjakan sendiri. Lakukan juga aktivitas di luar ruangan untuk mengganti suasana, misalnya di teras atau balkon rumah.

Kesehatan anak tentu harus dipantau tiap hari. Selama kurun waktu tersebut, protokol kesehatan (prokes) tetap harus dilaksanakan. Berikut cara pemantauan kesehatan anak saat isolasi mandiri dan penerapan prokes.

ADVERTISEMENT

A. Pemantauan saat isolasi mandiri anak

Lakukan pemantauan dua kali sehari dengan mencatat di pagi dan sore hari. Catat poin pantauan berikut sambil perhatikan gejala anak seperti batuk bertambah, gangguan penciuman, pendengaran, muntah, atau diare.

1. Ukur suhu dengan termometer. Suhu normal 36-37,5 Celcius

2. Hitung laju napas anak lewat tarikan napas per 1 menit penuh. Nilai normal laju napas anak:

- Bayi kurang dari dua bulan: < 60 kali per menit
- 2-11 bulan: < 50 kali per menit
- 1-5 tahun: < 40 kali per menit
- > 5 tahun: < 30 kali per menit

3. Hitung saturasi oksigen dengan oksimetri. Persentase normal 95% atau lebih

4. Asupan makanan anak berikan yang tinggi gizi dan vitamin

5. Pantau aktivitas anak agar tetap sesuai prokes dan tidak berisiko untuk kesehatan

6. Pantau tanda dehidrasi anak, terutama bila anak sulit makan atau minum

7. Komunikasikan pemantauan dengan tenaga medis bila kondisi di luar nilai normal.

8. Kenali tanda bahaya saat isolasi mandiri anak

Jika mengenali tanda ini segera ke fasilitas kesehatan yang menangani COVID-19:

- Anak banyak tidur atau kesadaran menurun
- Napas cepat
- Cekungan di dada, hidung kembang kempis
- Saturasi oksigen kurang dari 95%
- Muntah mencret dan tidak masuk asupan
- Tanda dehidrasi
- Kejang
- Demam terus menerus disetai mata merah, ruam, dan leher bengkak
- anak dengan penyakit penyerta atau penyakit kronik

B. Prokes di rumah

Protokol kesehatan selama isolasi mandiri anak positif COVID-19 sebagai berikut:

1. Tentukan zona pasien anak positif COVID-19

Pisahkan zona anak positif COVID-19 dengan zona bersih di rumah meliputi kamar tidur, kamar mandi, dan arena bermain anak. Bila tidak memungkinkan zona terpisah, upayakan jarak minimal 1 meter dengan anak yang sakit.

2. Upayakan ventilasi yang baik

Upayakan ventilasi yang baik untuk pergantian udara selama isolasi mandiri anak.

3. Anak positif COVID-19 pakai kamar mandi paling akhir

Anak positif COVID-19 upayakan memakan kamar mandi bersama paling akhir jika kamar mandi terpisah tidak memungkinkan. Beri jarak pemakaian kamar mandi dengan pemakai berikutnya.

4. Gunakan masker dengan tepat

Anak positif COVID-19 usia 2 tahun ke atas atau yang sudah pandai menggunakan masker dianjurkan memakai masker dengan tepat.

5. Istirahat masker

Anak positif COVID-19 yang berada di ruang sendiri bisa mendapat istirahat masker.

6. Lepas masker saat tidur

Lepaskan masker saat isolasi mandiri anak apabila anak sedang tidur.

7. Pengasuh gunakan pelindung sekali pakai

Pengasuh yang berada di ruang yang sama dengan anak positif COVID-19 harus selalu menggunakan masker dan pelindung mata, sarung tangan sekali pakai, dan celemek sekali pakai, atau baju luar yang dapat dicuci.

8. Pengasuh cuci tangan setelah interaksi

Pengasuh yang menjaga isolasi mandiri anak harus selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan anak.

9. Jaga jarak saat tidur

Pengasuh sedapat mungkin tetap menjaga jarak dengan anak positif COVID-19 saat tidur.

10. Buang masker dan sarung tangan

Pengasuh anak positif COVID-19 harus buang masker dan sarung tangan di tempat plastik khusus dan buang sampah di tempat sampah berbeda.

11. Mandi dan ganti baju

Orang tua atau pengasuh yang harus merawat anak lain yang negatif harus mandi dan ganti baju dulu setelah berinteraksi dengan anak positif COVID-19.

12. Cuci pakaian anak dan baju luar pengasuh terpisah

Cuci pakaian anak positif COVID-19 dan baju luar pengasuh secara terpisah dengan air hangat dan deterjen.

13. Jangan makan makanan sisa anak

Hindari makan makanan sisa anak atau makan dengan alat makan anak positif COVID-19.

14. Pengasuh jaga kesehatan dan minum suplemen

Pengasuh harus menjaga kesehatan dan minum suplemen selama menjaga masa isolasi mandiri anak

Jaga kesehatan sambil merawat isolasi mandiri anak positif COVID-19 ya, detikers.




(row/row)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads