Berikut Metode Pendidikan Karakter di Sekolah

ADVERTISEMENT

Berikut Metode Pendidikan Karakter di Sekolah

Tim detikEdu - detikEdu
Rabu, 14 Apr 2021 07:39 WIB
Pramuka dan Pendidikan Karakter
Kegiatan pramuka merupakan salah satu yang bisa diterapkan dalam metode pendidikan karakter. (Foto: detik)
Jakarta -

Mungkin sobat detikers sudah tidak asing lagi mendengar tentang metode pendidikan karakter. Biasanya Pendidikan ini diterapkan di instansi-instansi pendidikan.

Pendidikan karakter dianggap mampu menjadi solusi terbaik untuk mengatasi masalah bangsa Indonesia. Sasaran yang ditujukan yaitu untuk meningkatkan kualitas remaja. Terutama untuk mempersiapkan anak-anak dalam menghadapi berbagai permasalah kehidupan yang ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, apa sebenarnya metode pendidikan karakter itu?

ADVERTISEMENT

Metode pendidikan karakter adalah usaha yang dijalankan secara sistematis oleh para pendidik. Demi menciptakan kualitas nilai karakter anak melalui penanaman nilai yang positif.

Sementara untuk metode Pendidikan karakter sendiri terdapat beberapa jenis. Untuk lebih jelasnya, silahkan detikers simak penjelasan berikut.

Metode mengajarkan

Seorang pendidik masih memerlukan metode mengajarkan kepada anak untuk mewujudkan karakter yang baik. Mewujudkan karakter tertentu, tentu saja diperlukan peran lingkungan dalam Pendidikan karakter.

Untuk itu, detikers perlu memberikan pemahaman pada anak tentang nilai tertentu. Misalnya nilai kesopanan, kedisiplinan, agama dan masih banyak lagi.
Dalam proses pengajaran lebih baik melibatkan langsung dari anak tersebut. Sehingga nilai tersebut lebih dipahami oleh sang anak.

Metode Keteladanan

Perlu kita tahu bahwa seorang anak lebih suka meniru apa yang dilihatnya. Di sini seorang guru harus memiliki karakter apa yang akan diajarkan. Maka, secara tidak langsung para pendidik harus mempunyai keteladanan yang baik.

Selain guru, keteladanan juga harus ada dalam lembaga pendidikan dan semua orang yang berhubungan dengan peserta didik. Kondisi seperti, anak membutuhkan lingkungan Pendidikan yang utuh. Sehingga bisa saling mengajarkan karakter.

Metode Diskusi

Beberapa ahli berpendapat metode Pendidikan karakter diskusi dirasa sangat penting. Detikers bisa berhubungan dengan peserta didik secara langsung tanpa adanya batasan.

Metode ini juga sangat membantu sang anak dalam mengutarakan pendapat, menceritakan permasalahannya dan menciptakan suasana yang lebih nyaman.

Setiap anak pasti mempunyai karakter yang berbeda-beda, ada anak yang cenderung pendiam, pemalu dan aktif. Menerapkan metode diskusi bisa membantu peserta didik yang cenderung pemalu dan pendiam untuk terbiasa aktif berbicara.

Metode Bercerita

Di sini detikers sebagai pengajar harus mampu memerankan tokoh protagonis yang akan ditiru oleh siswa. Dan sebisa mungkin menghindari tokoh antagonis agar tidak diikuti oleh siswa.

Dengan begitu, detikers harus bisa mengambil sisi positif dari sebuah cerita yang diceritakan.

Misalnya saat detikers memberikan menceritakan sebuah perjuangan tokoh pahlawan ataupun tokoh ternama. Di mana, detikers menjelaskan kepada peserta didik bagaimana mereka berjuang sekuat tenaga sebelum mencapai keberhasilan.

Metode pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif dianggap paling umum dan efektif untuk menggambarkan Pendidikan karakter. Metode ini menekankan pada interaksi sosial sebagai mekanisme sebagai pendukung perkembangnya karakter anak.

Metode ini sengaja dirancang untuk mendidik anak agar mau bekerja sama dan terjadinya interaksi antar siswa.

Pembelajaran kooperatif akan lebih memudahkan siswa menerima informasi yang diterima karena proses pemahaman. Banyak sekali sisi positif yang bisa didapatkan. Seperti hasil belajar akademik, menerima keragaman dan mengembangkan keterampilan siswa.

Metode simulasi

Metode Pendidikan karakter selanjutnya yaitu metode simulasi. Pada metode ini proses pembelajaran tidak menggunakan objek yang nyata. Siswa akan dibina untuk menunjukan kemampuanya dan keterampilannya. Serta, bisa bekerja sama baik dengan kelompoknya.

Siswa juga diajak bermain peran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Metode ini bertujuan untuk melatih siswa memecahkan masalah, memberikan motivasi, menumbuhkan kreativitas, mengembangkan sikap toleransi, dan masih banyak lagi.




(erd/erd)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads