Drama adalah karya seni berupa dialog yang dipentaskan. Drama memiliki ciri-ciri utama yaitu berupa cerita, dialog, dan bertujuan untuk dipentaskan.
Dalam sebuah teks drama terdapat struktur drama, unsur-unsur drama, dan kaidah kebahasaan yang digunakan.
Berikut adalah penjelasannya yang dikutip dari buku Bahasa Indonesia kelas VIII dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
A. Struktur Drama
Struktur drama yang berbentuk alur pada umumnya tersusun sebagai berikut:
1. Prolog
Prolog adalah permulaan dari suatu drama. Pada bagian prolog biasanya lebih menyampaikan gambaran para pemain, latar, dan sebagainya.
2. Dialog
Dialog adalah percakapan yang ada di dalam suatu drama. Percakapan tersebut terjadi antar tokoh untuk menggambarkan kehidupan, watak, permasalahan, dan solusi dalam suatu drama.
Di dalam dialog terdapat beberapa bagian yaitu:
a. Orientasi, yaitu bagian pengenalan, menggambarkan situasi yang sedang atau sudah terjadi.
b. Komplikasi, yaitu berisi konflik dan pengembangannya. Pada bagian ini tokoh mengalami halangan untuk mencapai tujuannya.
c. Resolusi, adalah bagian akhir dari drama. Biasanya berisi penyelesaian konflik yang dialami para tokoh.
3. Epilog
Epilog adalah bagian terakhir dari sebuah drama. Epilog berfungsi untuk menyampaikan intisari cerita atau menginterpretasikan maksud cerita.
B. Unsur Drama
Drama dibentuk oleh unsur-unsur seperti:
1. Alur
Alur adalah rangkaian dari sebuah cerita/ peristiwa. Alur berfungsi untuk menggerakkan jalan cerita.
Alur teks drama terdiri dari pengenalan cerita, konflik, klimaks, dan resolusi.
2. Penokohan
Penokohan adalah cara penulis drama menggambarkan karakter tokoh. Tokoh biasanya didukung oleh latar peristiwa dan aspek-aspek lain dalam drama yang akan menampilkan cerita dan pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah drama.
3. Dialog
Dialog adalah percakapan dalam sebuah drama. Dalam dialog terdiri dari tokoh, wawancang atau percakapan yang harus diucapkan, dan kramagung atau petunjuk, perilaku, tindakan, atau perbuatan yang dilakukan oleh tokoh.
4. Latar
Latar adalah keterangan dari ruang dan waktu. Latar dapat terlihat dari percakapan para tokoh.
5. Bahasa
Bahasa adalah alat berkomunikasi antar tokoh. Bahasa dapat berfungsi untuk menggambarkan watak, latar, dan peristiwa yang sedang terjadi.
C. Kaidah Kebahasaan Drama
1. Menggunakan kata untuk menunjukkan urutan waktu (konjungsi temporal), seperti sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian.
2. Menggunakan kata kerja untuk menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, seperti terjadi menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, dan beristirahat.
3. Menggunakan kata kerja untuk menggambarkan suatu perasaan seperti merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, dan mengalami.
4. Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat atau suasana. Contohnya yaitu ramai, bersih, baik, gagah, kuat, dan sebagainya.
Jadi, jangan sampai salah memahami struktur drama, unsur drama, dan kaidah kebahasaan drama ya!
Baca juga: 9 Unsur Drama dan Penjelasannya |