Pemilihan bidang studi beasiswa LPDP 2026 akan berfokus pada science, technology, engineering and mathematics (STEM). Hal itu disampaikan Plt. Direktur Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Sudarto usai menghadiri Apresiasi Talenta Unggul Indonesia Innovator Award dan Indonesia Innovator Lecture 2025 di Gedung BRIN, Jakarta, Senin (11/8).
"Jadi intinya bahwa kita nanti akan fokus kepada STEM dan non-STEM. Karena pada saat ini memang fokus pembangunan kita kan lebih ke arah sana," ujarSudarto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai teknis dan skema ke depan, Sudarto mengatakan pihaknya masih akan membahas lebih lanjut. Namun, tidak menutup kemungkinan ada kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Tapi nanti detail dan sebagainya, setelah kami kerjakan bersama dengan Pak Handoko (Kepala BRIN) dan juga dengan tim desain teknis dan kementerian/lembaga terkait," tuturnya.
Sebelumnya, kabar skema beasiswa LPDP 2026 yang berfokus pada STEM muncul dari Kepala Divisi Hukum dan Komunikasi LPDP Mohammad Lukmanul. Ia mengatakan beasiswa LPDP akan difokuskan untuk bidang tertentu.
Daya tampung penerima beasiswa juga akan disesuaikan dengan kebutuhan bidang serta prodi. Pihaknya akan meminta hasil pemetaan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) dalam menyelaraskan kebutuhan beasiswa.
"JikaKemdiktisaintek melihat program beasiswaLPDP perlu difokuskan pada bidang tertentu yang perlu diakselerasi, kami mendukung. Penyesuaian mungkin dimulai tahun 2026," kataLukmanul saat ditemui di GedungSasana BudayaGanesha (Sabuga) ITB, Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (9/8/2025).
Selain itu, ia juga mengatakan bidang yang difokuskan negara yakni science, technology, engineering and mathematics (STEM). Meski demikian, pendaftar masih bisa bebas mendaftar perguruan tinggi tujuannya.
"Tidak serta merta diterapkan sistem kuota yang kaku. Tapi, ada formula orang yang lulus seleksi itu jumlahnya akan lebih besar STEM daripada yang non-STEM. Ada penilaian berbeda antara yang STEM dan non-STEM," kata Lukmanul.
"Pendaftar akan diarahkan untuk memilih bidang-bidang keahlian yang dibutuhkan negara," tambahnya.
Bidang STEM yang jadi fokus riset dan pengembangan antara lain pangan, energi, kesehatan, pertahanan, maritim, hilirisasi dan industrialisasi, digitalisasi (termasuk AI dan semikonduktor), serta material dan manufaktur maju.
Dalam penentuan bidang spesifik yang lebih jelas serta jurusan apa saja yang difokuskan, LPDP menyerahkannya kepada Kemendiktisaintek dan Kemenko PMK.
"Pak Brian (Mendiktisaintek) dan Pak Pratikno (Menko PMK), beliau akan menentukan sekolah mana yang akan menjadi destination dan bidang apa," tutur Lukmanul.
(nir/twu)