Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) berkolaborasi melalui skema LPDP Targeted menawarkan beasiswa untuk meningkatkan SDM bidang nuklir. Skema kerja sama ini bertujuan untuk mendukung pengembangan proyek-proyek strategis BRIN, salah satunya dalam bidang kenukliran berbasis reaktor nuklir dan akselerator.
Direktur Manajemen Talenta BRIN, Raden Arthur Ario Lelono mengatakan tujuan LPDP Targeted adalah solusi inovatif untuk menjawab beragam tantangan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Melalui skema ini, BRIN akan memberikan dukungan penuh kepada para talenta muda untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang magister dan doktor di perguruan tinggi ternama di luar negeri. LPDP bekerja sama dengan perguruan tinggi dan profesor yang memiliki kepakaran di bidang terkait untuk memastikan kualitas program dan penelitian," ungkap Arthur, dikutip dari situs resmi BRIN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program LPDP Targeted bidang nuklir ini menawarkan beasiswa magister dan doktor untuk 500 kandidat di 4 bidang riset, yakni advanced biodiversity utilization (200 kandidat), deep sea and maritime (30 kandidat), radiation and nuclear technology (170 kandidat), dan space and aeronautics (100 kandidat).
"LPDP Targeted merupakan solusi tepat bagi teman-teman yang ingin melanjutkan studi di bidang prioritas nasional dengan topik riset yang jelas dan terarah. Program ini memberikan peluang untuk mendapatkan beasiswa penuh, pendampingan dari para pakar, dan kesempatan untuk berkontribusi pada kemajuan Indonesia," imbuh Arthur.
Pusat Riset Teknologi Akselerator (PRTA) BRIN dan Pusat Riset Teknologi Reaktor Nuklir (PRTRN) BRIN tengah membutuhkan SDM yang mempunyai kompetensi bidang kenukliran. PRTA saat ini mengembangkan proyek riset DECY -13 MeV Cyclotron yang dalam pengembangannya tak cuma membangun infrastruktur riset, tetapi juga sumber daya manusianya.
"BRIN ingin ketika penerima beasiswa lulus dari studinya maka mereka memiliki tempat yang siap secara infrastruktur untuk melaksanakan kegiatan riset. Untuk itu BRIN, khususnya bidang akselerator (PRTA dan kolaborator terkait) akan menyiapkan program dan kegiatan riset yang sifatnya menengah dan jangka panjang," kata PRTA BRIN, Muhammad Rifai.
Sejumlah perguruan tinggi yang ditargetkan oleh PRTA untuk menjadi partner program LPDP Targeted ini adalah Sokendai University, Pohang University of Science and Technology, dan Sungkyun Kwan University.
Pada kegiatan kegiatan LPDP Targeted bidang reaktor nuklir ini, BRIN akan bekerja sama dengan Institute of Nuclear and New Energy Technology (INET). Kepala PRTRN BRIN, Topan Setiadipura menyebut pihaknya menggarap berbagai hal mulai dari fisika reaktor sampai kebijakan energi, sehingga banyak hal yang akan dikolaborasikan di BRIN apabila penerima beasiswa kembali ke Indonesia.
(nah/nwk)