.webp)
Luigi Ajeng Pratiwi, PNS Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) saat ini sedang melanjutkan studi S2-nya di Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST) jurusan Information & Telecommunication Technology Management.
Luigi diterima di jurusan tersebut sejak Fall semester 2020 (Agustus 2020) akan tetapi karena pandemi, proses administrasi seperti visa studi, surat tugas belajar dari kantor dan lain-lain belum selesai di Indonesia. Dan seluruh perkuliahan dilaksanakan secara daring atau online sehingga di semester pertama Luigi berkuliah daring dari Indonesia.
Kesuksesan Luigi dalam meraih beasiswa ini harus melalui perjalanan yang tidak mudah. "Sejak tahun 2018 saya dan teman kantor bertekad untuk melanjutkan studi master di luar negeri. Akhirnya kami menjadi scholarship hunter dan ikut les bahasa Inggris di beberapa lembaga asing sebagai modal," ujar Luigi saat diwawancara detikEdu beberapa waktu lalu.
Sempat mengikuti beberapa program beasiswa, namun aplikasi beasiswa Luigi seringnya mentok hanya di proses administrasi saja, jarang lanjut ke tahap wawancara.
"Saya dan teman mencoba peruntungan daftar beasiswa Koicha di PNU (Pusan National University) untuk jurusan ICT policy. Kami berdua lolos sampai tahap wawancara, tapi kami berdua juga tidak lulus. Di tahun 2019 teman saya mendapat informasi beasiswa dari kementerian ICT Korea di KAIST dan SNU, program khusus PNS akan tetapi saya baru saja melahirkan anak pertama sehingga saya memutuskan untuk menunda daftar beasiswa tersebut. Dan akhirnya teman saya yang lolos di beasiswa tersebut," cerita alumni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Di tahun 2020, Luigi mencoba daftar beasiswa tersebut dan diterima di KAIST.
Tips dan Hal-hal yang Harus Dipersiapkan untuk Scholarship Hunter
Untuk persyaratan beasiswa khusus PNS ini yang diperlukan adalah surat rekomendasi dari atasan. "Karena tidak jarang untuk mendapatkan izin melanjutkan studi dari atasan sulit. Apalagi dapat surat rekomendasi. Sehingga menurut saya surat rekomendasi dari atasan sangat penting dan perlu diperhatikan," tambah Luigi.
Selain surat rekomendasi dari atasan, tentu ada beberapa tips agar sukses lolos program beasiswa:
1. Mulai dengan persiapan TOEFL dan IELTS.
2. Riset mengenai universitas dan bidang studi yg diinginkan. Menurut Luigi hal ini penting untuk mampu menjawab detail studi apa saja yang akan kita pelajari di jurusan yang akan kita ambil dan bagaimana pengaruhnya dalam mengembangkan bidang pekerjaan yg saat ini dijalani. Ini juga penting untuk proses wawancara beasiswa.
3. Persiapkan motivation letter dengan baik, dan berikan gambaran tentang diri sendiri bahwa kita layak mendapat beasiswa tersebut.
4. Terjemahan seluruh dokumen resmi seperti ijazah, akta lahir, ktp, dan dokumen lainnya dalam bahasa Inggris. Sehingga ketika ada kesempatan beasiswa bisa lebih mudah menyiapkan persyaratan administrasi.
5. Latihan wawancara, supaya tidak gugup saat diwawancara.
(lus/erd)
