Sepuluh tahun sudah negara Republik Indonesia berinvestasi melalui beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Jumlah awardee-nya bahkan sudah mencapai 29.872, hampir 30 ribu.
Putra-putri terbaik bangsa penerima manfaat beasiswa itu tersebar di lima benua berkat kucuran dana Rp 14,9 triliun dari pemerintah. Uang itu merupakan bagian dari dana abadi pendidikan yang dirintis sejak 2010 lalu.
Jumlahnya kini sudah mencapai Rp 99,1 triliun. Ini termasuk dana yang berkaitan dengan pendidikan, di antaranya dana abadi penelitian, perguruan tinggi, dan kebudayaan. Semuanya dikelola oleh LPDP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dana abadi pendidikan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), porsinya sebesar 20 persen dari total anggaran. Untuk tahun 2022 ini, total anggaran pendidikan sebesar Rp 542,8 triliun, menurut data Kementerian Keuangan sebagaimana disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Anda yang ingin mendapatkan beasiswa sekali lagi Anda sedang melamar untuk mendapatkan fasilitas, privilege dari negara. Ini adalah uang rakyat. Maka, rakyat akan meminta kembali Anda membayar dalam bentuk bakti Anda," ujar Sri Mulyani pada Pembukaan Beasiswa LPDP secara daring, Jumat (25/2/2022) lalu.
Ya. Tentu negara tidak membagikan uang dari rakyat tersebut secara percuma. Awardee LPDP merupakan investasi negara untuk bersama membangun Indonesia ke arah yang lebih baik, begitu kata Menkeu dan direktur LPDP serta jajarannya. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah bagaimana kontribusi yang diberikan oleh para lulusan LPDP?
Mayoritas Alumni LPDP Bekerja di Sektor Publik
Kontribusi sendiri telah diatur dalam buku panduan maupun surat pernyataan beasiswa LPDP. Lembaga yang mengemban amanah untuk mengelola dana pendidikan ini menggunakan rumus 2n+1 khususnya untuk alumni yang menempuh studi di luar negeri.
Rumus ini menegaskan bahwa alumni LPDP diwajibkan pulang dan berkontribusi di Indonesia selama dua kali masa studi ditambah satu tahun setelah selesai studi secara berturut-turut.
Sejauh ini alumni LPDP diketahui bekerja di sejumlah sektor. Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto memaparkan, sebanyak 61,9 persen alumni LPDP bekerja di sektor publik, 35,8 persen di sektor privat atau swasta, dan 2,3 persen sisanya bekerja di sektor sosial.
Alumni yang banyak terjun di sektor publik ini umumnya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), atau Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Di bidang pendidikan misalnya, mereka merupakan akademisi atau peneliti.
![]() |
Sejatinya kontribusi dapat diimplementasikan dalam berbagai bentuk, begitu kata sejumlah alumni LPDP baik dalam dan luar negeri yang berbincang dengan detikEdu.
Ismi, alumnus LPDP dalam negeri yang menamatkan studi magister di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini mengatakan, tidak ada kekhususan terkait bentuk pengabdian kepada negara.
"Bahkan ketika berwirausaha itu pun itu adalah bentuk pengabdian kita terhadap bangsa. Karena kan kalau wirausaha juga membantu perekonomian orang-orang yang ada di daerah kita," ujar Ismi kepada detikEdu pekan lalu.
Ismi kini mengabdikan dirinya di sektor pendidikan. Dia bekerja di sebuah sekolah internasional jenjang SMA setelah sebelumnya sempat bekerja freelance.
Pekan lalu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Penerima Beasiswa LPDP/Mata Garuda, Satya Hangga Yudha Widya Putra juga mengatakan kepada detikEdu perihal pengabdian ini. Kontribusi bisa dilakukan di berbagai macam sektor.
"Pada waktu kita balik ke Indonesia kita bisa mengabdi berkontribusi di berbagai macam sektor, bisa di eksekutif, legislatif, yudikatif, BUMN, swasta, organisasi, perguruan tinggi di manapun itu, bahkan tidak harus di Mata Garuda," ujar Hangga.
Mata Garuda sendiri merupakan ikatan alumni penerima beasiswa LPDP yang berpusat di Ibu Kota dan mempunyai cabang di setiap daerah. Organisasi yang berdiri sejak 2015 ini menjadi ruang kolaborasi untuk mengelola dan mengembangkan potensi awardee LPDP melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakannya.
"Menyalurkan gagasan kontribusi, mengaktifkan semangat berkolaborasi, dan juga mengeksplorasi segala kesempatan untuk berkarya," begitu semangat Mata Garuda sebagaimana dikatakan awardee LPDP di Energy and Environmental Policy, New York University ini.
Bagaimana hubungan alumni dengan LPDP? Simak selanjutnya>>>