13 Cara Mendapatkan Beasiswa S1 di Kampus Terbaik Dunia Ala Fawwaz Ghazy

ADVERTISEMENT

13 Cara Mendapatkan Beasiswa S1 di Kampus Terbaik Dunia Ala Fawwaz Ghazy

Trisna Wulandari - detikEdu
Selasa, 20 Jul 2021 13:45 WIB
University of Chicago, Amerika Serikat (dok.uchicago.edu)
University of Chicago, Amerika Serikat (dok.uchicago.edu)

6. Persiapan non-akademik

Fawwaz menuturkan, pihak universitas rupanya juga cukup mempertimbangkan aspek community service dan pencapaian non akademik dalam aplikasi pendaftarannya. Menurutnya, aktivitas tersebut rupanya amat mendukung resumenya agar seimbang dengan pencapaian akademik selama tiga tahun.

Fawwaz menuturkan, ia semula semula senang mengikuti organisi, kegiatan ekstrakulikuler, dan perlombaan di SMA karena membuatnya dekat dengan teman-teman baru. Di samping menjadi wakil ketua OSIS dan ketua MPK selama sekolah, ia juga ikut ekskul bahasa Jerman dan ansambel musik. Ia juga mengikuti berbagai lomba, bahkan hingga lomba batik dan paduan suara. S

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya di SMP, ia juga ikut ekskul mading dan paskibaraka. Pencapaian tersebut di antaranya dimasukkan Fawwaz dalam aplikasi lamarannya.

7. Persiapan tes masuk

Ia bercerita, dirinya berlatih tes IELTS dan tes SAT (Scholastic Asssesment Test) sebagai syarat masuk perguruan tinggi luar negeri di Amerika Serikat sambil persiapan SBMPTN, Ia menuturkan, sekolahnya mendorong siswa untuk fokus pada SBMPTN meskipun memilih kelompok peminatan lain.

ADVERTISEMENT

Fawwaz mengatakan, ia juga mengikuti kelas persiapan University Entrance Examination (UEE), tes masuk perguruan tinggi di Singapura karena juga mendaftar di salah satu perguruan tinggi di sana.

Untuk mengatur persiapan ujian-ujian masuk pergurua tinggi tersebut, lanjutnya, ia belajar persiapan SBMPTN hingga siang dan SAT hingga sore. Materinya ditambah dengan latihan online di Khan Academy. "Materinya enggak terlalu susah, tapi banyak soal dan waktunya sedikit. Kadang sedih lihat teman yang persiapan SBMPTN udah keluar kelas, tapi hibur diri aja hehe," kata Fawwaz.

Ia menambahkan, lain halnya dengan persiapan UEE, ia merasa cukup terkendala mencari rumus di internet dan pembahasan soal. Untuk itu, ia menyiasatinya dengan belajar online dengan teman.

8. Coping mechanism dan support system

"Jujur saya hampir menyerah di matematika dan bahasa Inggris. Waktu persiapannya mepet dan materinya baru. Pagi sampe siang kelas persiapan SBMPTN, persiapan UEE cuma sore," kisahnya.

Sebagai coping mechanism, mantan siswa sekolah berasrama di Boyolali, Jawa Tengah ini sering menelepon orang tuanya untuk bercerita. Fawwaz menambahkan, ia juga memberi self-reward seperti menonton YouTube dan mendengarkan musik setelah belajar. "Cara stress relieve lainnya itu tidur," katanya.

9. Persiapan bahasa

Fawwaz menuturkan, universitas tujuannya di Amerika Serikat mensyaratkan penguasaan bahasa dalam sertifikat resmi. Untuk itu, ia juga mengikuti kelas persiapan IELTS untuk di sekolah.

"Agak susah belajar sendiri untuk speaking dan writing sendiri, sama teman agak susah, jadi pas ada kelas IELTS, maksimalin tanya ke guru. Lalu pas belajar sendiri listening dan reading juga kadang ada jawaban yang salah tapi enggak tahu alasannya, apa, itu juga dikumpulin aja soalnya, lalu tanya pas di kelas. Guru bisa kasih feedback yang sesuai," kata Fawwaz.

Fawwaz menyarankan, siswa yang ingin kuliah di luar negeri bisa meriset universitas tujuan dan bahasa yang digunakan di kelas sesuai prodi, program akademik, dan universitas. "Ada yang bisa lampirin IELTS, Duolingo, TOEFL, atau bahasa lain. Bisa cicil juga belajar bahasa sebelumnya (sebelum kelas IELTS)," jelasnya.

Selanjutnya belajar saat pandemi



Simak Video "Video Ratusan Siswa Dapat Beasiswa Kuliah di LN, ke Negara Mana Saja?"
[Gambas:Video 20detik]

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads