.webp)
Pada pertengahan 2026, pengunjung Nuanu Creative City akan bisa melihat langsung berbagai spesies flora langka Bali di Magic Garden, fasilitas edutainment botani dalam kawasan kreatif seluas 44 hektare tersebut.
Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang Nuanu untuk merawat keberlanjutan alam Bali, sekaligus memperkuat posisi Tabanan sebagai destinasi wisata bagi mereka yang ingin terhubung kembali dengan kekayaan hayati pulau ini. Magic Garden dirancang sebagai ruang yang mudah diakses untuk belajar mengenai pentingnya menjaga kelestarian ekosistem flora Bali.
Sejumlah spesies flora terancam punah mulai dikonservasi di Nuanu. Di antaranya Majegau Bali, pohon kayu asli yang sejak lama digunakan dalam tradisi Bali namun semakin jarang ditemukan; Cendana (Sandalwood) yang dikenal karena nilai sakral dan aromanya yang khas; serta Randu Alas, pohon berbunga merah menyerupai serat sutra yang dahulu tumbuh subur di sekitar pura. Spesies-spesies ini akan menjadi bagian dari program edukasi di Nuanu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sini, kami merangkai yang terbaik dari Bali untuk para pengunjung, termasuk mengumpulkan dan mengonservasi flora Bali yang terancam punah," kata CEO Nuanu Creative City, Lev Kroll, melalui siaran pers kepada detikBali, Jumat (21/11/2025).
"Bagi kami, perhatian dan pengetahuan adalah sarana paling efektif untuk melindungi alam. Ketika spesies yang terancam punah menjadi bagian dari sebuah pengalaman, orang dapat belajar lebih banyak - dan pariwisata pun bisa selaras serta benar-benar memberi manfaat bagi alam," imbuhnya.
Nuanu Creative City dibangun oleh para ahli lintas bidang yang mengusung visi menciptakan kawasan liburan yang menginspirasi, membuka ruang dialog, serta membuktikan bahwa pembangunan yang menghormati alam dan budaya dapat diwujudkan. Nuanu menargetkan diri menjadi salah satu destinasi liburan yang wajib dikunjungi di Bali.
"Sebagaimana tukang kebun menjaga setiap sudut kebunnya, kami di Magic Garden merawat keseluruhan ekosistem yang tumbuh di Nuanu Creative City," ujar Magic Garden Venue Manager Komang Sri Junisabtika.
"Peran kami menyentuh setiap lapisan ekosistem. Merupakan sebuah kehormatan bagi kami semua untuk mendapatkan peran menjaga flora-flora langka ini dalam sebuah kawasan yang menyediakan rumah untuk mereka (flora-flora tersebut)," tambahnya.
Mulai pertengahan 2026, pengunjung dapat merasakan pengalaman baru di Magic Garden sebagai bagian dari kunjungan mereka ke Nuanu Creative City. Pengunjung juga dapat didampingi para ahli untuk mempelajari lebih dalam tentang flora Bali yang kini tergolong langka.
(dpw/dpw)
