Wisatawan yang berkunjung ke Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali, bisa menikmati sejarah nusantara mulai akhir November 2025. Sebab, sebuah museum yang mengulas manusia Bali zaman purba hingga lahirnya Kerajaan Majapahit baru saja diresmikan di sana.
Salah satu founder Museum Tanah Lot Majapahit Bali, Reno Halsamaner, mengatakan museum ini unik karena menceritakan perjalanan manusia Bali purba hingga lahirnya Kerajaan Majapahit dengan diorama. Semua diorama yang dibuat bukan fiksi, melainkan dipelajari berdasarkan Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca, juru tulis era Raja Hayam Wuruk.
"Ruangannya berbentuk labirin dengan berbagai zona. Masing-masing zona itu memiliki cerita yang dijelaskan secara runut lengkap dengan koleksi peninggalannya," ujar Reno Halsamaner saat diwawancarai detikBali, Minggu (16/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zona pertama Museum Tanah Lot Majapahit Bali menjelaskan manusia Bali purba sebelum masehi di kawasan Desa Batur, Trunyan, dan Sembiran.
Kemudian, di zona berikutnya menjelaskan kedatangan wangsa Warmadewa yang kemudian menjadi raja di Bali. Warmadewa kemudian melahirkan beberapa putra. Salah satunya adalah Airlangga yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya Kerajaan Majapahit.
Museum ini mengoleksi ratusan peninggalan zaman Majapahit yang seluruhnya asli tanpa replika. Butuh 30 tahun menelusuri koleksi tersebut hingga terpampang di Museum Tanah Lot Majapahit Bali.
"Bali ini pintu gerbang internasional. Saya berharap cerita besar Majapahit bisa dipahami di tempat ini bukan hanya wisatawan asing, namun generasi muda kita juga," tegas Reno.
Selain diorama, di setiap zona juga disediakan penjelasan dengan bahasa Indonesia dan Inggris. Terdapat kode QR yang bisa di scan oleh pengunjung lewat aplikasi khusus.
"Kami memang menambahkan sentuhan teknologi agar memudahkan pengunjung supaya bisa mempelajari lebih dalam. Sehingga, mereka bisa merasakan sensasinya secara langsung," terang Reno.
Baca juga: Museum Sagung Wah Tabanan Akan Ditata Ulang |
Direktur Utama Museum Tanah Lot Majapahit Bali, I Gusti Made Suryanta Putra, menambahkan museum baru terealisasi 80 persen. Museum tidak akan mematok harga tiket setinggi langit saat dibuka untuk umum. Warga lokal hanya perlu merogoh kocek Rp 10 ribu, sementara wisatawan asing hanya Rp 20 ribu.
"Bukan bisnis yang kami cari, itu nomor kesekian, tetapi bagaimana kebesaran Majapahit dan Bali yang ingin kami sampaikan kepada wisatawan," tegas Suryanta.
Selain menyempurnakan bagian di dalam museum, pengelola sedang menyiapkan replika suasana halaman Kerajaan Majapahit. Pengelola juga mempersiapkan pagelaran zaman Majapahit yang dipadukan dengan teknologi di luar ruangan.
(hsa/hsa)











































