Gunung Sangeang Api, Cagar Alam Indah di Bima yang Tak Boleh Didaki

Gunung Sangeang Api, Cagar Alam Indah di Bima yang Tak Boleh Didaki

Ahmad Firizqi - detikBali
Sabtu, 11 Okt 2025 07:30 WIB
Gunung Sangeang Api atau Sangeang di Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, NTB. (Dok jadesta.kemenparekraf.go.id)
Foto: Gunung Sangeang Api atau Sangeang di Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, NTB. (Dok jadesta.kemenparekraf.go.id)
Bima -

Gunung Sangeang Api atau Sangeang di Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi salah satu gunung berapi aktif di Indonesia. Gunung berapi ini menghadirkan panorama cantik nan mempesona.

Gunung Sangeang Api menjadi salah satu gunung berapi aktif selain Gunung Rinjani di Lombok Timur, dan Gunung Tambora di Sumbawa, NTB. Ciri khasnya ada dua kerucut vulkanik yang terpandang saat cahaya sunrise dan sunset membelakangi gunung ini.

Dikelilingi laut Flores, gunung tertinggi ketiga di NTB ini selalu menjadi impian pecinta alam untuk didaki. Namun karena aktifnya gunung yang bisa sewaktu-waktu erupsi dan menjadi cagar alam sejak tahun 1999, gunung ini hanya bisa dibayangkan dari kejauhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan salah satu konten kreator, musisi, penulis yang juga penggiat pecinta alam, Fiersa Besari, sempat merencanakan proyek feature-dokumenter (featdok) berserinya, Jalur Sunyi ke Gunung Sangeang Api. Namun, Fiersa harus mengurungkan niat karena status gunungnya, berapi, dan cagar alam.

Ketinggian Gunung Sangeang Api atau Sangeang

Gunung Sangeang Api atau Sangeang di Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, NTB. (Dok jadesta.kemenparekraf.go.id)Gunung Sangeang Api atau Sangeang di Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, NTB. (Dok jadesta.kemenparekraf.go.id)

Gunung Sangeang Api kini memiliki ketinggian 1.949 meter di atas permukaan laut (mdpl) lebih pendek dari Gunung Rinjani 3.726 mdpl dan Gunung Tambora 2.851 mdpl. Namun uniknya, Gunung Sangeang Api memiliki dua puncak dengan ketinggian berbeda.

ADVERTISEMENT

Puncak tertinggi dari Gunung Sangeang Api yakni Doro Api dengan ketinggian 1.949 meter sedangkan kedua Doro Mantoi setinggi 1.795 meter. Gunung ini tercatat terakhir meletus pada Mei 2014, dari letusan itu tidak disebutkan adanya perubahan ketinggian.

Sejarah Gunung Sangeang Api

Berdasarkan berbagai sumber yang detikBali rangkum, Gunung Sangeang Api jenis Stratovolcano ini berada di Pulau Sangeang, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, NTB.

Banyak cerita turun temurun yang tersebar sampai saat ini. Di mana gunung ini awalnya bernama Gunung Sang Hyang yang ditemukan sejak abad ke 14 di jaman Majapahit Nagarakretagama.

GunungSangeang Api disebut menjadi salah satu gunung yang diagungkan masyarakat diBima. Sehingga masyarakat maupun wisatawan diimbau untuk menghormati peraturan dan tidak mencoba untuk mendaki GunungSangeang Api.

Penduduk Asli Pulau Sangeang

Gunung Sangeang Api atau Sangeang di Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, NTB. (Dok jadesta.kemenparekraf.go.id)Gunung Sangeang Api atau Sangeang di Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, NTB. (Dok jadesta.kemenparekraf.go.id)

Suku Donggo atau Dou Donggo, menjadi penduduk asli yang telah menetap lama di kawasan Pulau Sangiang. Mereka tinggal di pegunungan dan dataran tinggi di sekitar teluk Bima.

Suku ini juga disebut terbagi menjadi tiga yakni Dou Donggo Ipa yang diketahui tinggal di pegunungan Soromandi sebelah barat teluk Bima, Dou Donggo Ele yang tinggal dan menetap di pegunungan Lambitu sebelah tenggara teluk Bima.

Di sisi lain, disebutkan jika penduduk asli sana menamai diri mereka sebagai warga Sangeang, yang telah tinggal sebelum adanya kerajaan Bima. Namun secara pasti asal usul masih belum diketahui.

Ada yang menyebut jika warga Sangeang masih memiliki kekerabatan dengan penduduk Palue di Gunung Rokatenda, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Warga Palue menyebut dirinya sebagai Attapalue sedangkan warga Sangeang Attasangia.

Meskipun sempat dievakuasi ke Pulau Sumbawa karena letusan gunung 1988. Namun para penduduk tetap kembali ke Pulau Sangeang, lokasi Gunung Sangeang Api berada. Mereka meyakini jika ada cara untuk memprediksi jika ada letusan magma.

Memiliki Desa Wisata Sangeang

Penduduknya memiliki kerajinan unik yakni menjadi pengrajin kapal pinisi terbaik dan terbesar di Kabupaten Bima yang telah ada turun temurun. Harga kapal bisa dihargai Rp 3-5 miliar. Bahkan kapal yang dibuat menjadi salah satu kapal yang dibanggakan berbagai negara.

Tak hanya itu, penduduk disana juga bertenun yang telah dilakoni turun temurun, untuk makanan masyarakat di PulauSangiang gemar membuat jajan dodolwera yang juga menjadi ciri khas KabupatenBima.

Jarak Pulau Sangeang, Lokasi Gunung Sangeang Api

Gunung Sangeang Api yang berada di Pulau Sangeang terletak di sebelah timur laut Pulau Sumbawa di Laut Flores. Pulau Sangiang memiliki luas wilayah 165,76 kilometer persegi (km2) dan berpenduduk 4.739 jiwa di tahun 2023.

Fakta Gunung Sangeang Api Saat Meletus

Gunung Sangeang Api atau Sangeang di Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, NTB. (Dok jadesta.kemenparekraf.go.id)Gunung Sangeang Api atau Sangeang di Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, NTB. (Dok jadesta.kemenparekraf.go.id)

Gunung Sangeang Api pernah tercatat meletus pada 1512 dan 1988 membuat seluruh penduduk harus dievakuasi ke Pulau Sumbawa hingga tercatat gunung ini terakhir meletus pada 2014.

Pada 1512 dan 1988, Gunung Sangeang Api pernah meletus 17 kali. Kemudian selama bulan Desember 2012 dan Mei 2014 gunung dengan hamparan luas laut Flores ini kembali meletus.

Tahun 1985 hingga 1988, penduduk Sangeang dievakuasi secara permanen ke daratan Pulau Sumbawa. Dikabarkan, lava, awan panas, hujan batu dan lahar yang mengalir ke sisi barat daya hingga mengubur lembah Sori Oi dan sebelah timur laut hingga menimbun lembah Sori Berano.

Letusan GunungSangeang Api pada 2013, sempat berstatus siaga tinggi dimana saat itu letusan berlangsung di sore hari. Tingginya abu dan asap 15-20 km, membuat maskapai penerbangan dari Australia ke beberapa wilayah di Benua Australia terpaksa dibatalkan, bahkan penerbangan Australia-Bali juga sama.

Wisata Bahari Yang Mempesona

Pulau Sangeang Sumbawa menjadi salah satu tempat yang direkomendasikan untuk pecinta alam bawah laut. Snorkeling dan diving di sini menjadi hal yang ditunggu-tunggu karena ikan dan biota lautnya menarik untuk diabadikan.

Panorama sunrise hingga sunset bahkan menjadi hal yang menarik lainnya dan patut ditunggu-tunggu wisatawan yang berkunjung kesana.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads