Dibanding sejumlah objek wisata yang sudah populer, Goa Rajo di Desa Jahem, Bangli, Bali, termasuk destinasi anyar. Saat ini, objek wisata tersebut menjadi salah satu favorit turis asing. Bahkan, kunjungan ke sana didominasi turis asing.
Salah satu petugas di objek wisata Goa Rajo, Nengah Mardika, menerangkan gua tersebut baru dijadikan objek wisata pada 2019. Warga Desa Adat Jahem dulu kerap bermeditasi di tempat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya, masih seperti hutan," tuturnya kepada detikBali, beberapa waktu lalu.
![]() |
80 Persen Pengunjung Turis Asing
Warga Desa Adat Jahem lalu membuatnya menjadi tempat wisata karena melihat potensinya. Mereka terinspirasi dari objek wisata air terjun Tukad Cepung, Bangli, Bali. "Tukad Cepung itu dulunya bukan tempat wisata," ungkap pria berusia 45 tahun tersebut.
Warga Desa Adat Jahem, Mardika berujar, lalu membuat kolam. Mereka juga bahu-membahu membuat jalan setapak agar mudah dilalui para pelancong.
![]() |
Mahardika tidak tahu kenapa objek wisata itu dinamakan Goa Rajo. Menurut dia, sejak dulu nama tempat itu Goa Rajo.
Mardika menuturkan Goa Rajo tak bisa disusuri. Gua tersebut tertutup bebatuan. "Dulu bisa masuk hingga 100 meter, tapi sekarang paling hanya sejauh 20 meter," tuturnya.
Kini Desa Adat Jahem menuai cuan. Saat hari biasa jumlah pengunjung Goa Rajo mencapai 200 orang per hari, sedangkan saat akhir pekan, jumlah pengunjung mencapai 300 orang per hari. "Hampir 80 persen pengunjungnya turis asing," ungkap Mahardika.
Air Terjun dan Dua Kolam Alami
Pengunjung Goa Rajo bisa menikmati air terjun dan dua kolam alami di sana. Pengunjung perlu berjalan sekitar 300 meter dari loket untuk mencapai kolam dan air terjun tersebut.
Pelancong akan menyusuri jalan setapak menuju air terjun tersebut. Mata akan dimanjakan dengan beraneka ragam tumbuhan yang berada di sekitar jalan setapak yang lebarnya sekitar satu meter itu.
![]() |
Nuansa bertualang juga terasa saat menyusuri jalan tanah tersebut. Sebab, wisatawan perlu beberapa kali melintasi jembatan berlantai kayu. Suara serangga pun sesekali terdengar.
Tiba di tempat tujuan, mata akan langsung dimanjakan dengan air terjun dengan ketinggian 8 meter. Batu besar di bawah air terjun dan di depan mulut Goa Rajo menjadi tempat yang cocok untuk berfoto. Cahaya dari atas air terjun berpadu dengan gelapnya mulut gua membuat foto kian estetik.
Di samping air terjun tersebut terdapat dua kolam alami dengan dalam sekitar satu meter. Byur... Air yang sejuk dan bening membilas keringat setelah menyusuri jalan setapak yang naik dan turun.
Wisatawan yang pelesiran dan ingin mandi di kolam alami tersebut tidak perlu risau. Pengelola objek wisata tersebut telah menyediakan tempat ganti baju. Tak ada penjual di dalam kawasan Goa Rajo.
Jam Operasional Goa Rajo
Goa Rajo mulai buka sejak pukul 07.00 Wita dan tutup pada pukul 17.00 Wita. Adapun, harga tiket masuk dibanderol Rp 25 ribu per orang. "Tutup hanya saat Nyepi," tutur Mahardika.
Bagi pelancong yang membawa kendaraan bermotor ke Goa Rajo tak perlu khawatir. Pengelola objek wisata telah menyediakan tempat parkir untuk mobil maupun motor. Sejumlah warung dan tempat makan juga tersedia sebelum loket tiket.
![]() |
Waktu tempuh menuju Goa Rajo dari Denpasar mencapai 120 menit menggunakan mobil. Untuk menuju objek wisata tersebut pastikan kondisi kendaraan prima karena jalannya naik dan turun.
(hsa/hsa)