Gugusan dinding batu yang terbentuk melalui proses alami di sepanjang Tukad Melangit membuat mata terbelalak. Gemercik air dari dinding tebing juga memberi sensasi yang menenangkan.
Menyusuri sungai Tukad Melangit adalah satu-satunya cara untuk menikmati pesona Air Terjun Toya Bulan. Air terjun yang belum terlalu terjamah itu kini dikembangkan menjadi objek wisata baru di Bangli.
"Anda harus berusaha melewati sungai. Setelah itu, Anda akan dapat pemandangan yang bagus di sini," kata Daniel, turis asal Portugal yang sudah berlibur di Bali sejak empat hari lalu, Minggu (17/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air Terjun Toya Bulan berlokasi di Banjar Kelod, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli. Air terjun ini mulai ramai dikunjungi para pelancong dari berbagai negara sejak sekitar enam bulan lalu.
![]() |
Terdapat tiga air terjun dalam satu kawasan itu. Satu air terjun ada di aliran sungai, dua lagi ada di lokasi utama, masuk agak ke dalam. Di sana juga ada kolam renang buatan yang airnya jernih dan dingin, bersumber dari mata air alami.
Sebelum itu, pelancong perlu jalan kaki sekitar 500 meter dari tempat parkir dan sekitar 300 meter dari loket. Sepanjang perjalanan itu, pengunjung akan disajikan hamparan tanaman hijau dan rindang.
Saat ini, pengunjung disarankan membawa bekal yang cukup seperti air maupun cemilan. Sebab, belum ada penjual makanan di sepanjang trek menuju air terjun tersebut.
Setelah beberapa kali menuruni anak tangga, pelancong tiba di area stress free zone. Di sini, pengunjung yang kelelahan bisa istirahat sejenak atau sekadar melepas penat di gazebo sebelum lanjut turun ke lokasi utama.
Sampai di titik paling bawah, pengelola menyediakan jembatan bambu yang memudahkan pengunjung berjalan di pinggir dinding tebing dengan akses yang sempit. Setelah itu tinggal jalan kaki sepanjang sungai menyusuri aliran.
Rasa lelah akan terbayar setelah melihat ngarai yang eksotis. Pengunjung harus menyusuri aliran sungai Tukad Melangit yang tenang karena hanya itu akses satu-satunya untuk bisa sampai di Air Terjun Toya Bulan dengan airnya yang deras.
Tinggi air terjun itu sekitar 10 meter dan air terjun satunya lagi lebih tinggi 5 meter. Lokasinya yang berdekatan membuat pengunjung bisa memilih tempat berfoto tanpa perlu antre menunggu giliran.
Setelah puas berfoto, kolam renang alami sudah menanti. Pengunjung bisa berenang atau sekadar berendam untuk membayar rasa lelah.
![]() |
"Selama kurang lebih enam sampai tujuh bulan belakangan sudah ramai wisman (mancanegara). Kebanyakan Jepang, Korea, India, sama Eropa," ujar salah satu pengelola, Nengah Sujadiarta.
Nengah tak tahu persis penamaan Toya Bulan tersebut. Namun, menurut penuturan warga lainnya, di lokasi dekat kolam air itu terdapat satu mata air yang disucikan warga. Sumber air itu dimanfaatkan untuk sarana upacara.
"Sebenarnya ada tiga air terjun, ada di sungai. Dua lagi dekat kolam air alami. Di sana ada sumbernya yang orang sini bilang tempat pasiraman," tutur Nengah.
Menurut Nengah, yang membuat turis asing maupun domestik tertarik karena akses dari sungai menuju air terjun bagus untuk tempat foto. "Terutama turis yang suka berpetualang yang suka asri-asri karena masih banyak tanaman. Tidak ada penataan berlebihan," sambung dia.
Untuk sementara, pengelola belum menerapkan tarif tiket untuk bisa menikmati pesona Air Terjun Toya Bulan. Pengunjung cukup berdonasi. Pengelola juga menyiapkan air minum sukarela bagi pelancong.
Air Terjun Toya Bulan dibuka pukul 07.00 Wita sampai pukul 17.00 Wita. Lokasi air terjun ini berdekatan dengan objek wisata serupa, seperti Air Terjun Goa Rajo hingga Tukad Cepung.
Dari Denpasar menuju Kota Bangli, carilah akses menuju Kecamatan Tembuku atau Karangasem, lalu mengarah ke Desa Jehem. Waktu tempuh untuk sampai di lokasi sekitar 120 menit dengan motor maupun mobil.
(iws/iws)