Jalur Trekking Longsor, Desa Wisata Wae Rebo Manggarai Ditutup Lagi

Jalur Trekking Longsor, Desa Wisata Wae Rebo Manggarai Ditutup Lagi

Sui Suadnyana, Ambrosius Ardin - detikBali
Sabtu, 22 Mar 2025 16:23 WIB
Longsor di jalur pendakian Desa Wisata Wae Rebo, Manggarai, NTT, Sabtu (22/3/2025). (Istimewa)
Foto: Longsor di jalur pendakian Desa Wisata Wae Rebo, Manggarai, NTT, Sabtu (22/3/2025). (Istimewa)
Manggarai -

Desa Wisata Wae Rebo di Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali ditutup sementara. Musababnya, jalur pendakian menuju Desa Wisata Wae Rebo longsor akibat hujan yang mengguyur wilayah tersebut.

"Jalan (jalur pendakian) tutup total akibat longsor," kata Ketua Lembaga Pelestari Budaya Wae Rebo, Mikael Tonso, Sabtu (22/3/2025).

Mikael mengatakan cuaca ekstrem masih melanda daerah tersebut hingga saat ini. Hujan lebat masih terjadi di Wae Rebo. Desa Wisata Wae Rebo akan dibuka kembali untuk kunjungan wisatawan saat cuaca sudah membaik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Wae Rebo ditutup untuk aktivitas wisata sejak 18 Januari-9 Maret 2025 akibat cuaca buruk. Terjadi hujan lebat, angin kencang hingga longsor di titik tertentu di ruas jalan menuju Wae Rebo. Kunjungan wisatawan baru dibuka pada 10 Maret lalu.

Wae Rebo berada di pegunungan terpencil di Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese Barat, Manggarai. Berada di atas ketinggian 1.000 mdpl, Wae Rebo biasa dijuluki surga di atas awan.

ADVERTISEMENT

Wisatawan harus trekking sejauh lima kilometer (km) untuk sampai di Wae Rebo. Di Wae Rebo terdapat tujuh rumah adat yang menjadi ikon desa wisata tersebut, yakni Mbaru Niang yang berbentuk kerucut.

Wae Rebo juga menawarkan bentang alam yang indah dan budayanya yang unik. Saat tiba di Wae Rebo, wisatawan bisa merasakan keramahtamahan warga di sana.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads