Wae Rebo adalah desa wisata yang terletak di Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Desa Wae Rebo bisa disebut sebagai 'surga' dari timur Indonesia. Sebab memiliki keindahan yang luar biasa menakjubkan.
Desa Wae Rebo memiliki daya tarik yakni rumah khas berbentuk kerucut yang disebut sebagai Mbaru Niang. Mbaru berarti rumah dan Niang berarti tinggi dan bulat.
Setiap rumah di desa ini dihuni oleh 6 kepala keluarga. Setiap keluarga akan tinggal di satu kamar. Setiap kamar ditinggali oleh orang tua dan anaknya. Namun, ketika anak sudah berusia di atas lima tahun, maka mereka akan tidur di area komunal di luar kamar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setiap rumah juga dilengkapi oleh dapur di tengah rumah dengan jumlah tungku sesuai dengan jumlah keluarga. Setiap keluarga akan memasak di tungku yang berbeda-beda.
Di Wae Rebo terdapat satu rumah khusus yang disebut rumah utama. Rumah ini dihuni oleh 8 kepala keluarga. Rumah utama merupakan rumah tempat penyambutan para tamu. Di sini, para tamu akan disambut dengan upacara adat yang menggunakan bahasa Manggarai.
Para tamu yang berkunjung akan ditempatkan di Mbaru Niang khusus tamu. Di sini tamu akan menginap secara komunal bersama tamu lainnya.
Selain cara hidup masyarakatnya yang unik, desa ini memiliki pesona alam yang sangat indah. Udara di desa ini sangat sejuk dan segar. Pemandangan alam sekitar juga sangat hijau.
Pada pagi dan sore hari, desa ini akan diselimuti kabut. Meski begitu, kabut tak mengurangi keindahan desa. Justru keberadaan kabut membuat pemandangan desa ini semakin menakjubkan.
![]() |
Wisata Unggulan di NTT
Desa ini terletak di dataran tinggi di bagian selatan Pulau Flores dan berjarak hampir 60 km dari Labuan Bajo.
Desa wisata Wae Rebo merupakan salah satu desa wisata unggulan di NTT. Desa ini menempati peringkat pertama kategori daya tarik wisata pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Desa Wae Rebo juga mendapatkan penghargaan Award of Excellence dari UNESCO untuk kategori budaya dan turisme pada Unesco Asia Pacific Award for Cultural Heritage. Penghargaan ini didapatkan pada tanggal 27 Agustus 2012.
Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi untuk kategori konservasi warisan budaya. Wae Rebo mendapatkan penghargaan ini karena pada tahun 2012 berhasil melakukan revitalisasi dengan tetap menjaga keaslian dan menghargai proses pembangunan tradisional.
![]() |
(nor/nor)