Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki beragam keunikan alam yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Salah satunya adalah fenomena semburan pasir atau pasir timbul di Desa Lewopao, Kecamatan Ile Boleng. Warga setempat menyebutnya dengan nama Wera Betok.
Seorang warga Desa Lewopao, Linus Duli Kolipuke (29), menjelaskan Wera Betok merujuk pada fenomena alam di pinggir pantai desa tersebut.
Linus mengungkapkan, hamparan pasir terbentuk di atas tebing batu sekitar 10 meter dari air laut. Semburan pasir tersebut berasal dari dalam gua yang berada di bawah tebing batu. Gua ini terhubung ke permukaan melalui lorong atau celah di antara bebatuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika ombak mengempas ke dalam gua bawah laut itu, maka terjadi semburan. Akibat empasan itu yang kemudian membawa pasir ke atas bebatuan," kata Linus kepada detikBali, Minggu (9/3/2025).
![]() |
Wisatawan yang ingin menyaksikan fenomena ini bisa menyeberang menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Larantuka ke Kota Waiwerang, Pulau Adonara, Flores Timur. Perjalanan laut ini memakan waktu sekitar 15-45 menit.
Dari Kota Waiwerang, perjalanan darat menuju lokasi semburan pasir berjarak sekitar 12 kilometer atau sekitar 30 menit. Jalan menuju lokasi telah dirabat dan disemen, tapi bagian dalam masih berupa bebatuan.
Linus menambahkan wisatawan yang berkunjung akan didampingi masyarakat setempat karena beberapa area dibatasi untuk ritual adat. Hal ini dilakukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Area sekitar lubang semburan dan hutan kecil di bagian belakang Wera Betok," imbuh Linus.
Warga lainnya, Is Atulolon, mengungkapkan keindahan utama Wera Betok terletak pada semburan pasir yang terjadi setiap kali ombak membentur liang gua.
"Selain semburan pasir, ada juga Kewen Wai (genangan air di atas batu karang) yang jauh dari laut," tandas Is.
(dpw/dpw)