Perhatian! Pendaki Gunung Agung Wajib Pakai Pemandu Lokal

Perhatian! Pendaki Gunung Agung Wajib Pakai Pemandu Lokal

Hakim Dwi Saputra - detikBali
Jumat, 10 Jan 2025 19:44 WIB
Tangkapan layar terjadinya fenomena air terjun dadakan di lereng Gunung Agung, Karangasem, Bali saat hujan deras. (istimewa)
Foto: Tangkapan layar terjadinya fenomena air terjun dadakan di lereng Gunung Agung, Karangasem, Bali saat hujan deras. (istimewa)
Denpasar -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) mengeluarkan imbauan resmi untuk masyarakat dan wisatawan agar tidak mendaki Gunung Agung selama kondisi cuaca ekstrem. Selain itu, pendaki wajib didampingi pemandu lokal.

Imbauan dikeluarkan berdasarkan laporan dari berbagai pihak mengenai peningkatan risiko keselamatan akibat hujan deras dan badai di kawasan puncak kawah Gunung Agung.

Sejumlah poin imbauan dituangkan dalam Surat Edaran Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas KLH Provinsi Bali Nomor B.24.500.4.1/95/UPTD.KPHBT/DKLH Tahun 2025 tentang Pencegahan Risiko Pendakian ke Gunung Agung Pada Kondisi Cuaca Ekstrem yang dikeluarkan di Denpasar, Jumat (10/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, Plt Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Rentin menyampaikan imbauan agar menghindari pendakian pada kondisi cuaca ekstrem.

"Para pendaki diimbau untuk tidak melakukan aktivitas pendakian ke Gunung Agung pada saat cuaca buruk, seperti hujan lebat, badai, atau potensi cuaca ekstrem lainnya yang dapat membahayakan keselamatan," bunyi poin satu dalam surat edaran.

Selanjutnya, pendaki diwajibkan untuk menggunakan pemandu lokal. "Pendaki yang tetap memilih melakukan pendakian diwajibkan untuk menggunakan jasa pemandu lokal yang memiliki pengalaman dan pengetahuan memadai terkait jalur pendakian serta kondisi lingkungan Gunung Agung," tambahnya.

Ketiga, pendaki diminta mematuhi seluruh aturan yang berlaku serta mengikuti arahan dari petugas di pos pendakian guna memastikan keselamatan selama perjalanan.

"Informasi terkini mengenai kondisi cuaca dari BMKG wajib diperhatikan. Sosialisasi terkait potensi risiko kepada masyarakat dan pendaki juga menjadi prioritas untuk meminimalkan kejadian yang tidak diinginkan," bunyi poin terakhir.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan Bali Timur, Made Maha Widyartha, yang juga ditunjuk sebagai narahubung, dapat dihubungi melalui nomor telepon 08125651052 untuk memberikan informasi lebih lanjut.

Rentin mengatakan surat edaran ini dibuat sebagai upaya untuk menjaga keselamatan para pendaki serta kelestarian lingkungan Gunung Agung.

"Kami berharap seluruh pihak terkait dapat mendukung dan melaksanakan imbauan ini dengan penuh tanggung jawab," ujarnya.




(hsa/hsa)

Hide Ads