Jatiluwih Jadi Desa Percontohan Wisata Dunia

Tabanan

Jatiluwih Jadi Desa Percontohan Wisata Dunia

Ahmad Firizqi Irwan - detikBali
Senin, 09 Des 2024 21:05 WIB
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dan Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa saat mengunjungi DTW Jatiluwih di Tabanan, Bali, Senin (9/12/2024).
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dan Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa saat mengunjungi DTW Jatiluwih di Tabanan, Bali, Senin (9/12/2024). (Foto: Firizqi Irwan/detikBali)
Tabanan -

Desa Jatiluwih di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, mendapat apresiasi dari Kementerian Pariwisata sebagai salah satu desa terbaik dunia tahun 2024. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana bersama Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menilai Desa Jatiluwih memiliki potensi luar biasa untuk menjadi percontohan bagi desa-desa lain di Indonesia.

Plt Deputi Bidang Destinasi Pengembangan dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto, mengatakan bahwa Jatiluwih nyaris sempurna sebagai desa wisata berbasis adat dan tradisi. "Ini bisa menginspirasi desa-desa wisata lain di seluruh Indonesia," ujarnya dalam kunjungan ke Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Senin (9/12/2024).

Hariyanto menyoroti keberhasilan Manajer DTW Jatiluwih, I Ketut Purna, yang akrab disapa John, dalam membangun ekosistem wisata yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. Ia menambahkan bahwa John telah berbagi praktik terbaiknya dalam forum Pra Rakornas Kementerian Pariwisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Jhon telah membuktikan kepemimpinannya memberikan manfaat luas bagi Desa Jatiluwih. Ini patut menjadi contoh," katanya.

Desa Jatiluwih, yang terletak di kaki Gunung Batukaru, juga dikenal sebagai salah satu desa yang berhasil mengelola potensi wisata berbasis tradisi dan alam secara berkelanjutan. Bahkan, desa ini telah diakui sebagai salah satu desa bersertifikat global, atau Sertidewi, yang memenuhi kriteria desa wisata berkelanjutan sejak 2021.

ADVERTISEMENT

Kementerian Pariwisata berkomitmen memberikan pendampingan kepada Desa Jatiluwih, tidak hanya dalam penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) tetapi juga terkait pengelolaan infrastruktur. Salah satu kebutuhan yang akan menjadi perhatian adalah pengelolaan lahan parkir. Menurut Hariyanto, kebutuhan ini dapat dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) yang akan diajukan pemerintah daerah.

"Terkait lahan parkir, akan ada kolaborasi antara pusat dan pemerintah daerah. Dana DAK bisa menjadi salah satu sumber pembiayaan untuk merealisasikan usulan ini," jelas Hariyanto.

Selain itu, Kementerian Pariwisata merencanakan peluncuran Satgas Wisata Bersih pada 2025, yang akan melibatkan berbagai kementerian dan stakeholder. Saat ini, Satgas Internal Desa Jatiluwih sudah terbentuk dan akan diperluas setelah Rakornas Kementerian Pariwisata.

Menurut data Kementerian Dalam Negeri, terdapat 7.200 desa wisata di Indonesia, dengan 6.053 di antaranya telah tergabung dalam Jaringan Desa Wisata (Jadesta). Dari jumlah tersebut, Desa Jatiluwih termasuk di antara 40 desa wisata yang telah bersertifikat global.

Hal ini menunjukkan komitmen Jatiluwih sebagai desa wisata unggulan yang mampu memenuhi standar internasional. Desa Jatiluwih telah menjadi bukti nyata bahwa desa berbasis adat dan tradisi dapat berdaya saing global.




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads