PHRI Bantah Overtourism Bikin Bali Tak Layak Dikunjungi pada 2025

PHRI Bantah Overtourism Bikin Bali Tak Layak Dikunjungi pada 2025

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Jumat, 22 Nov 2024 13:28 WIB
Terlihat suasana Pantai Melasti Ungasan di padati wisatawan lokal dan Internasional, Denpasar, Bali,
21 Februari 2022. Pemerintah telah membuka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia melalui dua pintu masuk, yaitu Bali dan Kepulauan Riau, Dalam hal asuransi kesehatan, contohnya, berdasarkan kesepakatan kementerian dan lembaga terkait,
maka WNA (warga negara asing) diminta memiliki asuransi kesehatan, mempertimbangkan risiko yang ada. Foto: Ichalchem
Ilustrasi Bali. Foto: Ichalchem
Denpasar -

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, buka suara terkait Bali jadi destinasi yang sebaiknya tidak dikunjungi turis asing pada 2025 gegara overtourism atau pariwisata berlebihan. Ia membantah hal tersebut.

"Bali sesungguhnya tidak overtourism," ujar Cok Ace kepada detikBali, Jumat (22/11/2024).

Cok Ace lantas membandingkan Bali dengan Singapura secara luas wilayah. Di mana Bali memiliki luas delapan kali luas Singapura yang tidak bisa serta merta dikatakan overtourism.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wisatawan hanya seperenamnya saja tidak ada. Sesungguhnya dari luas wilayah masih belum dapat dikatakan overtourism, hanya pengaturannya yang perlu ditingkatkan," lanjutnya.

Mantan Wakil Gubernur Bali itu menjelaskan apa dasar dan tolok ukur Bali bisa disebut overtourism. Menurutnya, hingga saat ini belum pernah dibuat kajian carrying capacity atau data dukung kapasitas, baik dari sisi alam, manusia dan budaya Bali.

"Kalau pun ada beberapa spot yang macet, itu karena infrastrukturnya yang tidak memadai dan pemberian izin usaha yang tidak terkontrol dan sporadis," beber Cok Ace.

Alhasil, dampaknya tidak hanya kemacetan, tetapi juga masalahan kenyamanan dan keamanan wisatawan. "Jadi jangan Bali yang dikatakan overtourism apalagi menganjurkan wisatawan tidak datang ke Bali, ini sangat berlebihan dan paradok," tegas tokoh Puri Ubud itu.

Sebelumnya, Bali masuk dalam daftar destinasi yang disarankan tidak dikunjungi turis asing pada 2025 oleh Fodor's, penerbit paduan perjalanan Amerika Serikat (AS). Alasannya karena Bali mengalami pariwisata yang berlebihan atau overtourism.

"Pembangunan yang tidak terkendali dan didorong oleh pariwisata yang berlebihan telah melanggar habitat alami Bali, mengikis warisan lingkungan dan budaya, dan menciptakan 'kiamat plastik'," tulis Fodor's dalam dalam artikel berjudul 'Fifteen destinations to reconsider in 2025'.




(nor/gsp)

Hide Ads