Selamat libur akhir pekan, detikers! Kali ini, detikBali akan merekomendasikan tempat wisata yang sempurna untuk melepas penat, terutama bagi detikers yang berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tempat wisata yang wajib masuk dalam bucket list adalah Desa Wisata Sembalun.
Bagi detikers yang tinggal di Lombok, pasti sudah tidak asing lagi dengan desa yang satu ini. Sembalun adalah sebuah desa yang terletak di kaki Gunung Rinjani, Lombok Timur.
Dikenal dengan pemandangan alamnya yang menakjubkan, Sembalun menawarkan keindahan hamparan sawah, perbukitan, dan hutan. Desa ini juga menjadi pintu gerbang utama bagi para pendaki yang ingin menaklukkan Gunung Rinjani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi detikers yang ingin liburan ke Sembalun namun punya waktu terbatas, detikBali sudah menyusun panduan wisata tempat-tempat yang bisa kamu kunjungi di Sembalun. Yuk, ikuti perjalanan seharian menjelajahi berbagai destinasi wisata di Desa Wisata Sembalun!
Berangkat dari Kota Mataram
Pukul 07:00 - 09:30
Perjalanan dari Kota Mataram menuju Sembalun dapat dilakukan menggunakan kendaraan pribadi. Jika berangkat menggunakan motor, dengan estimasi berangkat pukul 07.00 Wita, kamu akan tiba di Sembalun sekitar pukul 09.30 Wita.
Jika menggunakan mobil, waktu tempuhnya akan lebih lama sekitar setengah jam. Jika kamu tidak memiliki kendaraan pribadi,penyewaan adalah opsi. Biaya sewa motor per hari berkisar antara Rp 75.000 hingga Rp 100.000, sedangkan untuk mobil, biayanya berkisar antara Rp 375.000 hingga Rp 2.500.000 per hari, tergantung jenis mobil yang disewa.
Melihat Pemandangan dari Taman Wisata Pusuk Sembalun
Pukul 09:30 - 11:30
![]() |
Sesampainya di Sembalun, destinasi pertama yang wajib dikunjungi adalah Taman Pusuk Sembalun. Di sini, kamu akan menikmati keindahan alam berupa terasering sawah yang luas, perbukitan hijau.
Jika kamu tidak beruntung, kamu akan disambut oleh kabut yang menyelimuti seluruh wilayah Taman Pusuk. Karena taman wisata ini berada di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut (mdpl), jangan lupa membawa jaket agar tidak kedinginan. Selama berada di sini, wajib mencoba cilok Sembalun yang sedang viral. Dengan suhu yang dingin, menikmati cilok hangat akan terasa semakin nikmat.
Taman Surga Rinjani
Pukul 11:40 - 13:00
![]() |
Untuk destinasi selanjutnya, kamu bisa bersenang-senang bersama keluarga atau sahabat di wahana Taman Surga Rinjani. Di sini, kamu dapat berfoto di lorong yang dihiasi dedaunan dan bunga yang cantik, bermain ayunan dengan latar pemandangan indah Sembalun, mencoba perosotan yang menjadi ikon tempat ini, serta berfoto di antara bunga matahari. Harga masuknya pun sangat terjangkau, hanya Rp 20.000, kamu sudah bisa menikmati berbagai aktivitas seru di Taman Surga Rinjani.
Memetik Strawberry di Kebun
Pukul 13:10 - 14:00
![]() |
Setelah selesai mengunjungi Taman Surga Rinjani, perjalanan dilanjutkan dengan berkunjung ke kebun stroberi yang terletak di sepanjang jalan Desa Sembalun. Di sana, kamu bisa merasakan pengalaman baru dengan belajar memetik stroberi dan langsung menikmatinya di tempat.
Tidak hanya itu, kamu dapat membeli stroberi yang telah dipetik. Biaya yang perlu dikeluarkan untuk mencoba pengalaman ini berkisar antara Rp 20.000 - Rp 30.000.
Menikmati Kopi di Kedai Sawah Sembalun
Pukul 14:00 - 15:30
Jika berkunjung ke Sembalun, kunjunganmu kurang lengkap tanpa mampir ke Kedai Sawah Sembalun. Kedai ini merupakan salah satu tempat makan populer di Desa Sembalun yang terkenal dengan lokasinya yang menawarkan pemandangan indah persawahan hijau dengan latar belakang perbukitan Sembalun dan Gunung Rinjani. Di sini, kamu bisa beristirahat sejenak sambil menikmati hidangan.
Bermain Scooter di Sembalun
Pukul 15:50 - 17:00
Sebelum kembali ke Kota Mataram, kurang afdol jika belum bermain Scooter Sembalun. Di sini, kamu bisa merasakan sensasi menjelajahi keindahan alam Sembalun dengan menggunakan skuter.
Berkeliling sambil menikmati panorama sawah yang hijau, dan perbukitan. Selain menikmati pemandangan alam, Anda juga bisa berhenti di beberapa spot foto yang menarik dan instagramable sepanjang rute.
Artikel ini ditulis oleh Firga Raditya Pamungkas peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)