Taman Wisata Lembah Datu di Dusun Gelogor, Desa Pemepek, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai menjadi incaran kawula muda untuk berkemah atau sekadar menikmati suasana alam. Spot wisata ini menawarkan pesona alam yang sangat indah dan lengkap.
Satu hal yang istimewa di Lembah Datu adalah menikmati sensasi menginap di hutan. Letak Lembah Datu tersembunyi di tengah Hutan Gelogor. Berjarak sekitar dua kilometer (km) dari Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Rarung.
Lembah Datu berada di lahan seluas 50 are di atas lembah dengan pemandangan persawahan, sungai, tebing, perbukitan, dan Gunung Rinjani. Tidak hanya menawarkan pemandangan yang mengagumkan, Lembah Datu Camping Ground juga menawarkan sejumlah aktivitas menarik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antaranya jungle walk, cooking class, river walk, dan rappelling untuk siapapun yang ingin mencoba adu nyali menaklukkan tebing Lembah Datu. Tebing itu punya ketinggian sekitar 45 meter, dengan tingkat kemiringan mencapai 50 derajat. Tebing menuju ke area persawahan dan juga sungai di bawahnya.
Kepala Dusun Gelogor, Rohim, mengatakan camping ground belakangan ramai dikunjungi. Lokasinya yang masih memiliki alam yang cukup asri menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, di sini juga terdapat spot yang bisa dikunjungi termasuk dengan air sungai yang mengalir langsung dari Gunung Rinjani.
"Suasana masih asri kemudian ada sungai dan sawah dan ada lembahnya. Kalau pagi sebelah timur disuguhkan dengan sunrise dengan gunung Rinjani, kalau sore sunset dengan gunung Argapura," katanya, Sabtu (31/8/2024).
![]() |
Rohim menjelaskan di lokasi yang sama juga banyak terdapat spot menarik yang bisa dikunjungi. Seperti Jurang Datu, Lingkok Datu, dan Pondok Datu. Konon, menurut cerita pendahulu Lembah Datu menjadi jalur para datu (raja) dan orang sakti datang bertapa serta kegiatan spritual.
"Kalau untuk kegiatan spritual itu mereka ke Rinjani, ada juga beberapa tempat orang bertapa ada juga semacam petilasan. Itulah asal usul Lembah Datu ini," ungkap Rohim.
Tidak itu saja, pengunjung juga bisa turun ke sungai dengan air yang sangat jernih yang mengalir dari mata air Gunung Rinjani. Wisatawan juga bisa dibebaskan untuk memetik tanaman warga sekitar.
"Kami juga menawarkan wisata menyusuri sungai, atau lampak-lamapak sedin kokok," kata Rohim.
Untuk bisa berkemah di Lembah Datu sambung Rohim, pengunjung bisa memesan melalui pengelola di media sosial. Pengelola juga sudah menyediakan lokasi camping termasuk dengan tenda.
"Bisa reservasi melalui medsos, reguler sama paket satu orang bayar masuk Rp 10 ribu, parkir Rp 3 ribu. Kalau dengan tenda Rp 150 ribu ini untuk dua orang. Kalau Rp 200 ribu tiga orang," imbuhnya.
Rohim menjelaskan kehadiran Lembah Datu tidak hanya sebagai pilihan tambahan bagi pecinta kemah, tetapi juga sebagai tempat untuk belajar mengenal alam dan mengetahui tata cara hidup di alam.
"Karena itu, kegiatan kegiatan yang kita tawarkan di sini basisnya adalah edukasi. Termasuk kegiatan cooking class, di mana para peserta kami libatkan secara langsung untuk mencari bahan bahan makanan yang tersedia di alam seperti sayur pakis, daun talas, ikan, dan belut sembari melakukan jungle walk dan river walk. Begitulah cara kita bertahan hidup di alam tanpa perlu membawa bahan bahan makanan instan yang dapat merusak kelestarian alam," urai Rohim.
Lokasi ini memang terbilang cukup sulit diakses karena lokasinya sangat dalam dari jalur utama. Namun cukup dekat dari wilayah perkotaan, seperti Praya dan Kota Mataram.
"Kalau dari Praya itu hanya 30 menit sampai sini, nah kalau dari Kota Mataram itu 45 menit. Jadi sangat mudah, karena sekarang sudah bisa dibaca di google maps," pungkas Rohim.
(hsa/hsa)