Pulau Dewata memiliki deretan wisata danau yang bisa dikunjungi wisatawan, salah satunya Danau Tamblingan. Danau Tamblingan berlokasi di lereng sebelah utara Gunung Lesung, kawasan Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali.
Danau Tamblingan memiliki udara yang sangat sejuk dan pemandangan asri karena dikelilingi oleh hutan. Simak yuk sejarah, harga tiket masuk, hingga tips berkunjung ke Danau Tamblingan.
Sejarah Danau Tamblingan
![]() |
Melansir dari laman munduk-buleleng.desa.id, Danau Tamblingan diyakini oleh masyarakat setempat merupakan danau yang disucikan dan memiliki nuansa spiritual yang kental. Sebab, pada zaman dahulu terjadi wabah penyakit yang melanda empat desa sekitar danau atau biasa disebut dengan Catur Desa, yaitu Desa Munduk, Gobleg, Gesing, dan Umajero.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wabah tersebut menyebar ke seluruh desa dan mengganggu masyarakat setempat. Hingga pada akhirnya, untuk mengatasi hal tersebut, salah seorang yang disucikan kemudian turun ke sebuah danau untuk mengambil air yang nantinya akan dijadikan obat.
Orang tersebut senantiasa berdoa dengan kekuatan spiritualnya untuk menjadikan air tersebut obat bagi masyarakat desa. Ajaibnya, masyarakat desa perlahan membaik dan wabah pun hilang.
Sejak saat itu, lahirlah nama Danau Tamblingan yang dalam bahasa Bali berasal dari dua kata yaitu 'tamba' yang berarti obat dan 'elingan' yang berarti mengingatkan akan kekuatan spiritual.
Harga Tiket
![]() |
Untuk dapat menikmati keindahan alam Danau Tamblingan, bagi wisatawan dikenakan tiket masuk Rp 10.000 per orang. Sementara untuk retribusi parkir sepeda motor sebesar Rp 3.000 dan mobil Rp 5.000. Dengan biaya tersebut, Anda sudah bisa menikmati pemandangan danau sepuasnya.
Harga tiket masuk dan retribusi parkir di atas bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan keputusan pihak pengelola area wisata ini.
Jam Operasional
Destinasi wisata Danau Tamblingan ini buka selama 24 jam. Jadi, bagi Anda yang hendak menikmati keindahan danau ini bisa datang kapan saja. Namun, jika ingin menyaksikan matahari terbit, wisatawan disarankan datang pukul 05.30 Wita. Sementara sore hari pukul 18.00 Wita adalah waktu yang pas untuk menikmati pemandangan matahari terbenam.
Rute Lokasi
![]() |
Untuk dapat menuju titik lokasi, terdapat beberapa jalur yang dapat dilewati. Dari kota Denpasar, dibutuhkan waktu sekitar 2,5 jam perjalanan untuk sampai di Danau Tamblingan. Jika menggunakan kendaraan roda empat, wisatawan bisa menempuh Jalur Denpasar-Singaraja.
Kemudian melintasi ruas Mengwitani-Singaraja, yang merupakan kawasan wisata Bedugul, Danau Beratan, Kebun Raya Bali, dan Danau Tamblingan. Lalu mengarah ke Jalan Wanagiri, memasuki Jalan Munduk-Wanagiri, hingga akhirnya memasuki kawasan Jalan Danau Tamblingan.
Apabila berangkat dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, waktu yang ditempuh sekitar 2 jam perjalanan.
Fasilitas
Dengan membayar tiket masuk dan retribusi parkir di atas, Anda dapat menikmati fasilitas yang terdapat di dalamnya seperti:
· Area parkir kendaraan wisatawan
· Spot foto instagramable
· Camping ground
· Warung wisata
· Berkeliling danau dan memancing
Aktivitas Seru di Danau Tamblingan
![]() |
Banyak aktivitas seru yang dapat dilakukan di Danau Tamblingan. Seperti memancing, naik perahu kecil menyusuri danau, piknik di pinggir danau, dan tentunya dapat mengabadikan keindahan alam Danau Tamblingan dengan berfoto dan mengambil video.
Pihak pengelola juga menyediakan camping ground yang luas di dekat danau. Tempat berkemah tersebut menyuguhkan pesona keindahan danau yang menyatu dengan alam sekitar.
Wisata Dekat Danau Tamblingan
Setelah puas menikmati keindahan Danau Tamblingan, terdapat beberapa destinasi wisata lain yang terletak di sekitar danau ini. berikut beberapa rekomendasi tempat wisata sekitar Danau Tamblingan.
1. Desa Munduk
2. Danau Beratan Bedugul
3. Ayunan Wanagiri
4. Air Terjun Banyumala
Tips Berkunjung
· Pastikan badan dalam keadaan yang fit. Selain itu juga pastikan kendaraan dalam kondisi yang aman digunakan, sebab perjalanan yang ditempuh memang berkelok dan naik turun.
· Membawa perlengkapan pribadi karena fasilitas yang disediakan masih terbatas.
· Disarankan datang di pagi hari menjelang siang karena saat itu kabut mulai menghilang, sehingga keindahan danau dapat terlihat dengan jelas.
· Selalu menjaga kebersihan di sekitar danau dengan membuang sampah pada tempatnya, menghargai kepercayaan warga setempat, tidak melanggar etika dan aturan yang berlaku.
Artikel ini ditulis oleh Indah Dwi Hastuti peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)