Restoran melayang Lounge In The Sky Bali hadir di Kelurahan Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung. Pengunjung yang datang ke sana bisa menikmati pemandangan dari ketinggian 30 meter di atas permukaan tanah.
Tempat makan melayang ini dapat menampung hingga 32 tamu sekaligus. Ada tiga sesi penerbangan setiap harinya dengan durasi 40 hingga 60 menit. Selama penerbangan, tamu dan staf akan mengenakan sabuk keselamatan.
Presiden Direktur PT Malka Manah Cipta, Darma Mangkuluhur Hutomo, mengatakan sengaja memilih Bali sebagai lokasi Lounge In The Sky. Perusahaan sebelumnya telah menghadirkan restoran serupa di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang ingin kami angkat adalah unique view of Bali, kan tidak ada restoran yang setinggi ini di Bali. Jadi, orang bisa dapat pemandangan yang beda, bagus, dan semoga ini bisa menjadi destinasi pariwisata di Indonesia yang terbaik," ungkapnya di Seminyak Square, Rabu (26/6/2024).
Selain itu, Darma juga ingin mengangkat beragam kuliner Indonesia untuk ditawarkan kepada tamu. Khususnya tamu asing yang merupakan market utama dari Lounge In The Sky.
Darma berharap minat tamu di Bali akan melebihi di Jakarta. Terlebih, Bali merupakan kawasan yang banyak dilirik turis.
"Rencananya nanti kami akan pindah-pindah (lokasi). Di satu lokasi tidak mungkin lebih dari setahun kami targetnya karena ini produk pariwisata dan kami mau mengangkat tempat-tempat unik di Indonesia," akunya.
![]() |
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana memandang restoran melayang dapat menjadi salah satu upaya untuk menarik kunjungan turis. Selain itu, bakal membuat nama Bali dipandang sebagai daerah yang update dengan sesuatu yang baru.
"Ini bagus untuk (turis) domestik sebenarnya. (Turis) domestik itu haus dengan tempat atau atraksi baru. Itu akan sangat bagus sekali," jelasnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Badung Ida Bagus Gede Arjana menilai restoran melayang ini berpotensi menambah pendapatan asli daerah (PAD) melalui pajak restoran. Selain itu, juga menambah objek wisata baru di Seminyak.
"Artinya, para wisatawan memiliki pilihan terkait dengan objek wisata yang mau mereka kunjungi," ucapnya.
Menurutnya, selama ini kawasan Seminyak didominasi kunjungan turis asing asal Australia, India, China dan Eropa. Sementara untuk turis domestik banyak berasal dari Jawa.
Arjana berharap ke depannya para investor tak hanya terkonsentrasi untuk berinvestasi di kawasan Badung Selatan saja. Mengingat, kondisi Badung Selatan yang cukup ramai dan padat. Kawasan Badung utara dan tengah pun diharapkan dapat dilirik para investor untuk dapat menghadirkan objek wisata semacam Lounge In The Sky.
(hsa/hsa)