Wisata Goa Gajah di Gianyar Paling Disukai Turis Eropa

Wisata Goa Gajah di Gianyar Paling Disukai Turis Eropa

Putu Krista - detikBali
Minggu, 02 Jun 2024 23:00 WIB
Turis asing di Goa Gajah, Gianyar.
Foto: Turis asing di Goa Gajah, Gianyar. (Putu Krista/detikBali)
Gianyar -

Tradisi seni di Kabupaten Gianyar sudah diwariskan sejak zaman Bali kuno, dengan bukti ukiran batu yang terpahat di Goa Gajah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Diperkirakan, ini sudah ada pada masa pemerintahan Dinasti Warmadewa, abad ke-11 Masehi.

Hingga saat ini Goa Gajah masih terawat baik, dan menjadi objek wisata sejarah andalan yang dikelola Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar. Lokasinya berada di utara jalan arah ke Ubud.

Pengunjung bisa langsung masuk ke pelataran parkir dan menuju loket tiket di area stand UMKM. Setelah membeli tiket Rp 50 ribu untuk asing dan Rp 35 ribu untuk domestik, pengunjung diberikan kain dan selendang untuk masuk area objek, yang juga merupakan kawasan suci Pura Goa Gajah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikBali, arca peninggalan Bali kuno, termasuk kolam sudah tampak usang karena usia. Sementara ikon utama, yakni gua berukiran rumit. Di sana ada pintu masuk dengan patung boma di atasnya. Kondisi dalam gua terawat dengan beberapa tempat suci dan tempat meditasi di dalamnya.

Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, I Gusti Ngurah Susatia Putra, mengatakan Goa Gajah adalah favoritnya wisatawan Eropa.

ADVERTISEMENT

"70 persen adalah Eropa, sisanya baru dari negara lain untuk domestik dan lokal sangat minim," kata Susatia Putra kepada detikBali, Minggu (2/6/2024).

Kunjungan wisata ke Goa Gajah di Desa Bedulu, Gianyar selalu ramai oleh turis Eropa, Minggu (2/6/2024). (foto : Putu Krista / detikBali).Kunjungan wisata ke Goa Gajah di Desa Bedulu, Gianyar selalu ramai oleh turis Eropa, Minggu (2/6/2024). (foto : Putu Krista / detikBali). Foto: Putu Krista/detikBali

Susatia mengungkapkan kunjungan setiap hari ke Goa Gajah rata-rata mencapai 1.000 orang saat low season atau di luar musim liburan. Kunjungan naik menjadi sekitar 1.500 orang per hari di kalam musim liburan tiba.

Susatia menjelaskan Goa Gajah juga menjadi simbol harmoni Hindu dan Buddha di Bali. Kawasan Goa Gajah ini terbagi menjadi dua area, yaitu bagian utara dan selatan.

Di bagian utara merupakan tempat dari arca Ganesha, Goa Gajah, dan Pura Goa Gajah, yang menjadi tempat ibadah umat Hindu. Sementara di bagian selatan, ada reruntuhan stupa yang dipercaya sebagai kawasan tempat beribadah umat Buddha. Dua kawasan tersebut dipisahkan oleh sungai.

"Beberapa hal itu yang kemudian wisatawan sangat ingin untuk melihat peradaban Bali pada masa lampau yang masih bisa disaksikan hingga saat ini," imbuh Susatia.

Bagian tak kalah menarik untuk dikunjungi adalah pertirtaan suci dengan tujuh patung Widyadara dan Widyadari (bidadari). Yang sesuai dengan kepercayaan agama Hindu, patung ini merupakan simbol dari malaikat pemberi kemakmuran.

"Diyakini bahwa air pancuran tersebut adalah ketujuh sungai kecil di India yang menjadi tempat kelahiran agama Hindu dan saat ini masih digunakan sebagai sarana untuk mesucian dan melukat," ujarnya.

Salah satu wisatawan asal Italia, Luga, mengaku sangat terpesona melihat gua yang dibuat oleh manusia sebagai tempat pemujaan.

"Dari atas saya lihat hanya bangunan tempat suci pura dan saat turun baru tahu Goa Gajah seperti ini," ujarnya didampingi pramuwisata lokal.

Untuk informasi, kawasan dari Goa Gajah sampai ke arah Tirta Empul terdapat banyak situs bersejarah yang sudah ada sejak zaman Bali Kuno. Dengan pahatan pada tebing sepanjang alur Tukad Pakerisan.




(hsa/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads