Sandiaga Geram Wisman 'Rebutan' Kerja di Indonesia Pakai Visa Turis

Sandiaga Geram Wisman 'Rebutan' Kerja di Indonesia Pakai Visa Turis

Ambrosius Ardin - detikBali
Rabu, 29 Mei 2024 17:06 WIB
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di Labuan Bajo, Rabu (29/5/2024). (Ambrosius Ardin)
Foto: Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di Labuan Bajo, Rabu (29/5/2024). (Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan tidak boleh ada wisatawan mancanegara (wisman) bekerja di Bali dan daerah lainnya di Indonesia dengan menggunakan visa turis. Wisman yang bekerja menggunakan visa turis harus ditindak tegas.

"Nggak boleh, itu harus ditindak tegas," kata Sandiaga saat berkunjung ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (29/5/2024).

Sandiaga mengatakan wisman yang bekerja menggunakan visa turis di Indonesia sudah berulang kali terjadi sehingga harus ditindak tegas. Menurut dia, wisman yang bekerja menggunakan visa turis jumlahnya tak banyak dibandingkan dengan jumlah turis yang berkunjung ke Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah berulang kali terjadi dan kami harus bertindak tegas untuk menindak wisatawan nakal yang jumlahnya nggak terlalu banyak, hanya sangat sedikit dibandingkan dengan 11 juta lebih wisatawan yang datang ke Indonesia," jelas Sandiaga.

Menurut dia, sudah ada wisman yang sudah dideportasi karena berulah di Indonesia. Jika kembali melakukan hal serupa, wisman tersebut tidak boleh berkunjung lagi ke Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Jadi kami harus tindak tegas, ada yang sudah dideportasi. Ada yang kalau masih terus berulang mereka akan diberi sanksi tidak bisa berkunjung ke Indonesia untuk beberapa kali," tandas Sandiaga.

Keluhan adanya wisman bekerja menggunakan visa turis terjadi di Bali. Salah satunya diungkapkan oleh pendiri Wanda House of Jewels Wanda Ponika melalui salah satu unggahan di Instagram @wandaponika. Wanda Ponika menyebut penjajahan modern sedang terjadi di Bali, salah satunya karena warga negara asing (WNA) bekerja menggunakan visa turis di Bali.

Wanda mengistilahkan penjajahan tersebut dilakukan secara ekonomi dan harga diri. Ia pun menguraikan kelakuan para WNA di Bali yang ugal-ugalan, mesum, jualan narkoba, hingga bekerja di Pulau Dewata menggunakan visa turis. Tak hanya itu, dia juga mengkritik masifnya pembangunan dan alih fungsi lahan di Bali.

"Aset bangsa mulai dikuasai orang asing, pengempangan pajak dilakukan di depan mata kita, perebutan lapangan pekerjaan. Ini penjajahan di era modern," tulis Wanda dalam unggahannya itu.




(hsa/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads