UNWTO Tetapkan Ubud Sebagai Percontohan Wisata Gastronomi Dunia

UNWTO Tetapkan Ubud Sebagai Percontohan Wisata Gastronomi Dunia

Putu Krista - detikBali
Kamis, 14 Des 2023 13:52 WIB
Workshop UNWTO untuk pengembangan wisata gastronomi Ubud, di Ubud, Gianyar, Kamis (14/12/2023) (Putu Krista/detikBali).
Foto: Workshop UNWTO untuk pengembangan wisata gastronomi Ubud, di Ubud, Gianyar, Kamis (14/12/2023). (Putu Krista/detikBali)
Gianyar -

United Nations World Tourism Organization (UNWTO) menetapkan Ubud, Gianyar, Bali, sebagai percontohan wisata gastronomi dunia. Yakni sebuah perjalanan wisata yang berhubungan dengan makanan, termasuk berkunjung ke produsen makanan, festival, hingga acara demonstrasi memasak dalam tujuan pariwisata.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Vinsensius Jemadu mengatakan Ubud sudah sah menjadi prototipe wisata gastronomi dunia. Penetapan wisata gastronomi Ubud saat ini dalam tahap akhir dengan tiga tahapan yakni diagnosis permasalahan, teknik pengembangan gastronomi, dan strategi implementasi ke depan.

"Dari berbagai pertemuan dan observasi serta interaksi masyarakat, di sini kolaborasinya sangat bagus antar pemerintah daerah dan masyarakatnya. Kami usulkan ke UNWTO menjadikan Ubud sebagai pilot projek dari wisata gastronomi ini," kata Jemadu, Kamis (14/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jemadu menyebutkan wisata gastronomi dunia bukan hanya berbicara soal kuliner, tapi lebih jauh dari itu. Seperti mengungkap tradisi-tradisi lokal, budaya, dan terlebih nanti hotel restoran akan menyajikan makanan tradisionalnya. Mulai dari breakfast hingga makanan penutup.

"Akan ada wisatawan asing dan domestik untuk menikmati gastronominya Ubud. Karena ada tradisional, gaya lokal, itu diangkat melalui ekosistem gastronomi ini," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Yang mana selama ini pendapatan pariwisata Bali 60 persen dari budaya, 35 persen dari alam, dan 5 persen dari wisata buatan. Sementara, wisata gastronomi masuk ke angka 60 persen tersebut.

"Sehingga sudah sepatutnya makanan tradisional diangkat dan dikembangkan dengan tujuan ke depan adalah peningkatan perekonomian masyarakat lokal dan pelestarian makanan tradisional Bali," tambahnya.

Sementara, Pejabat Tourism Market Intelligence and Competitiveness UNWTO Patricia Carmona mengatakan UNWTO secara khusus datang ke Ubud untuk membentuk Gastronomy Tourism Club. Sehingga ke depannya apa yang sudah dimulai akan terus berkembang dan kian menarik bagi wisatawan saat berkunjung ke Bali, khususnya Ubud.

Alasan Ubud dipilih karena selain adanya komitmen semua pihak, Ubud juga didukung dengan kuatnya budaya yang di dalamnya ada tentang mengolah makanan tradisional.

"Berbeda dengan wisata kuliner biasa, wisata gastronomi akan memberikan peminatnya sebuah pengalaman yang lebih mendalam mengenai makanan dan minuman yang mereka cicipi," ujarnya.

Sementara, Asisten Bidang Ekonomi Pemkab Gianyar I Ketut Pasek Lanang Sadia mengatakan di Gianyar terdapat prasasti Yeh Pulu Bedulu yang dibuat pada abad ke-14. Dalam prasasti tersebut mendeskripsikan kehidupan masyarakat pada masa Bali kuno. Baik dalam bidang subak maupun kehidupan Tri Hita Karana.

"Kemudian Ubud, sebagai wisata berbasis budaya hingga saat ini memiliki kekhasan dalam produk makanannya yang masih tradisional, dan tentunya tetap dilestarikan hingga saat ini. Dengan dijadikannya percontohan wisata gastronomi ke depan akan tetap lestari dan memicu pertumbuhan perekonomian masyarakat," jelasnya.




(nor/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads