Bali memiliki banyak tempat wisata yang wajib dikunjungi. Satu di antaranya adalah Air Terjun Colek Pamor di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Air terjun ini termasuk tersembunyi karena belum banyak orang yang tau.
Tidak seperti air terjun lainnya di Gitgit, air terjun ini tergolong masih belum familiar di kalangan wisatawan. Tempatnya masih sepi dan alami. Sehingga bagi traveler yang mau healing cocok banget bila berkunjung ke sini.
Perjalanan menuju air terjun dari parkiran kurang lebih menempuh waktu 20 menitan. Traveler harus treking menyusuri jalan setapak melewati kebun cengkih milik warga setempat. Hingga nantinya sampai di lokasi air terjun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengelola Air Terjun Colek Pamor Komang Budi Sutrawan mengatakan air terjun ini dibuka untuk wisatawan sejak tiga tahun yang lalu. Namun, pengelolaan sempat vakum pada saat COVID-19. Lokasi air terjun pun ditutup untuk wisatawan saat itu.
Air terjun ini kembali dibuka setelah pemerintah mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Dibukanya sudah dari tiga tahun lalu, tapi sempat vakum saat COVID-19," kata Budi kepada detikBali, Minggu (19/11/2023).
Budi menyebut walaupun Desa Gitgit terkenal dengan banyak air terjunnya, kunjungan wisatawan ke Air Terjun Colek Pamor masihlah sepi.
Dalam sehari hanya ada satu hingga dua wisatawan yang datang ke lokasi ini. Itupun kalau wisatawan itu mengambil paket long treking yang dimulai dari Air Terjun Gitgit yang tepat berada di bawahnya.
"Kunjungannya masih jarang, mungkin sehari dua orang. Nggak nentu juga, kadang sehari nggak ada yang berkunjung," jelasnya.
Menurut cerita orang tua dahulu, air terjun ini dinamakan 'Colek Pamor' karena konon dahulu terdapat batu besar di atas air terjun. Batu itu berwarna putih seakan diselimuti kapur sirih (pamor).
Adapun untuk tiket masuk pengelola masih menggunakan sistem donasi. Wisatawan tidak dipatok harga tiket untuk masuk ke kawasan air terjun ini.
Namun, disarankan bagi yang berkunjung agar menyewa jasa pemandu karena di lokasi masih minim petunjuk jalan. Traveler bisa menyewa pemandu dengan harga Rp 50 ribu untuk satu orang pemandu.
(nor/hsa)