Apiknya Kolaborasi Barong Bali dan Tari Tango Asal Argentina

Apiknya Kolaborasi Barong Bali dan Tari Tango Asal Argentina

Ronatal Siahaan - detikBali
Selasa, 27 Jun 2023 12:19 WIB
Tango in Paradise di Ballroom Plumeria, Padma Hotel and Resort, Bali, Senin (26/6/2023) malam. (Ronatal Siahaan/detikBali)
Tango in Paradise di Ballroom Plumeria, Padma Hotel and Resort, Bali, Senin (26/6/2023) malam. (Ronatal Siahaan/detikBali)
Badung -

Kolaborasi barong Bali dan tari tango asal Argentina sukses menarik perhatian dalam acara Tango in Paradise ke-10 di Ballroom Plumeria, Padma Hotel and Resort, Bali, Senin (26/6/2023) malam. Pementasan tersebut melibatkan sejumlah seniman Tango dan penari tradisional Bali.

David Palo menuturkan kolaborasi kesenian Argentina-Bali itu dibalut dengan kisah Calon Arang dari Kediri (Jawa Timur) yang masyhur di Pulau Dewata. Sebagai seorang penari tango asal Argentina, ia mengaku tertantang memadukan dua kesenian yang berbeda itu.

"Ada perbauran antara tari topeng seperti mitologi. Seluruh cerita, seluruh penampilan berdasarkan Calon Arang. Jadi, kami memasukkan tango ke dalam Calon Arang dan ini sangat menantang," tutur Palo yang berperan sebagai koreografer dalam acara itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Palo menyebut ada kemiripan antara tari tango dan tari Bali. Ia mengaku mempelajari tari Bali untuk meningkatkan kemampuannya dalam menari Tango.

"(Kemiripan) energetik dan sangat internal," ucapnya.

Palo sudah menari tango selama kurang lebih 20 tahun. Selain menjadi penari tango profesional, dia juga mempelajari tari topeng dari Bali.

"Saya mendalami tari topeng Bali. Menjadi penari tango profesional sangatlah menyenangkan bagi saya. Ini membuat saya bisa mendorong budaya Argentina dengan budaya lokal, tarian Bali," imbuhnya.

Disinggung terkait kesulitan dalam kolaborasi ini, Palo menyebut bahasa menjadi kendala pertama. Sebab, orang-orang yang terlibat dalam kolaborasi tersebut berasal dari negara yang berbeda.

"Tapi itu hal yang baik. Menggabungkan pengalaman budaya yang berbeda dari berbagai belahan dunia," tandasnya.

Dilansir dari detikHot, tango in Paradise di Bali diikuti oleh peserta dari 16 negara. Di antaranya, Australia, Hong Kong, China, India, Indonesia, Selandia Baru, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Brunei, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Acara tersebut menghadirkan para maestro tango dari Argentina. Di antaranya, pasangan maestro yang menjadi juri di Indonesia Championship Preliminaries, seperti Javier Rodriguez dan Moira Castellano, Leandro Palou dan Maria Tsiatsiani, serta Johana Copes. Ada juga disk jockey resmi Tango, DJ Dani Vilarino (Argentina), DJ Odysseus Dada (Korea), Randa Pramsha (Indonesia), dan Ida Rahayu (Indonesia).

"Selama acara berlangsung, para maestro akan mengadakan lokakarya dan kelas privat bagi mereka yang ingin menambah serta memperdalam pengetahuan gerakan tango. Kelas ini untuk siapa saja yang ingin belajar dan mengasah kemampuan, juga terdapat malam khusus, gala night," tegas Ratih Soe Kosasie dalam keterangan tertulisnya.

Ratih Soe dikenal sebagai mantan model yang beralih profesi menjadi penari tango sejak 2008. Ia berkeliling dunia untuk berlatih dan tampil di banyak festival tango. Ratih membentuk Tango Lovers Jakarta pada 2008, mengorganisasikan banyak acara tango serta mengundang maestro tango dari Buenos Aires.




(iws/gsp)

Hide Ads