.webp)
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali IGK Kresna Budi mempertanyakan rencana penyaringan turis asing yang akan berlibur ke Pulau Dewata kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Ia justru bingung bagaimana cara penyaringannya.
"Aku juga bingung caranya nyaring gimana tuh," kata Kresna sambil ketawa saat dihubungi detikBali, Rabu (10/5/2023).
Ia merasa kebingungan dengan Pemprov yang berencana memberi kebijakan seperti itu. Ia justru ingin melihat dan menunggu bagaimana realisasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, untuk saat ini kebijakan tersebut tidak terlalu mendesak. Meskipun, banyak bule yang berbuat onar di Bali akhir-akhir ini.
"Bedakanlah ya acara wisatawan dengan kayak orang sekolah yang dia harus naruh duit dulu," ujar Kresna.
"Kami lihat actionnya di lapangan seperti apa penerapannya, belum urgent juga," singkatnya langsung menutup telepon.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov Bali bakal menyaring turis asing yang akan pelesiran di Pulau Dewata. Hal ini diterapkan buntut dari maraknya wisatawan mancanegara yang berulah di Bali.
Wakil Gubernur BaliTjokordaOkaArthaArdanaSukawati akan menerapkan aturan agar hanya turis berkualitas saja yang datang ke Pulau Dewata. "Tidak ada (pembatasan terkait kuota turis asing). Kalau bicara kuota, kami kan sudah punya carrying capacity,"tuturnya di kantor Gubernur Bali, Selasa (9/5/2023).
Menurut Cok Ace, sapaan Tjokorda Oka, banyak wisatawan asing melanggar. Namun, ia belum membeberkan sistem seleksi turis asing yang akan diterapkan itu.
Cok Ace menerangkan ada tiga poin yang akan menjadi pertimbangan untuk menyaring turis asing. Walhasil hanya turis asing yang mau dan mampu menaati aturan yang bisa mengunjungi Bali.
(nor/bir)
