Selain mengunjungi pantai atau objek wisata alam di Pulau Dewata, Anda juga dapat mempelajari Bali lewat museum. Salah satu yang bisa Anda kunjungi saat sedang berlibur di Bali adalah Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban atau yang dikenal dengan Museum Lontar.
Museum ini berlokasi di Desa Adat Dukuh Penaban, Karangasem, Bali. Dari Kota Denpasar, Anda cukup menempuh waktu sekitar 1 jam 50 menit untuk dapat sampai di Museum Pustaka Lontar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika ditempuh dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, maka jarak tempuh yang Anda butuhkan sejauh 81 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Cocok untuk Anda yang senang berwisata sembari belajar tentang daerah yang dikunjungi.
Sejarah
Dilansir dari jadesta.kemenparekraf.go.id, Museum Lontar dibangun pada bulan Maret tahun 2017 dan rampung pada bulan Agustus 2017. Komunitas Desa Adat atau Pakraman Dukuh Penaban membangun museum tersebut dengan tujuan sebagai destinasi pariwisata budaya.
Museum Lontar diharapkan bisa menjadi pusat pembelajaran atau studi dan pengetahuan bagi masyarakat maupun wisatawan. Di museum ini, pengunjung bisa melihat berbagai koleksi manuskrip yang ditulis di atas daun lontar.
Naskah-naskah kuno itu dijaga dengan baik dan diwariskan kepada generasi selanjutnya. Naskah dalam berbagai lontar itu memuat tentang jenis tanaman obat atau usada, arsitektur, ilmu kanuragan, kekawin, catatan peristiwa-peristiwa masa lampau seperti letusan Gunung Agung, dan lain sebagainya.
Daya Tarik
Museum Lontar menyimpan ribuan koleksi catatan yang usianya sudah sangat tua. Koleksi catatan ini tertulis di daun lontar kering dan berisi tata cara kehidupan ritual hingga keseharian masyarakat Bali.
Melalui berbagai koleksi lontar itu, pengunjung dapat mengetahui bahwa leluhur Bali telah mencatat banyak sekali aturan, tata cara, hingga tips bagi pedoman kehidupan. Berbagai pedoman hidup yang dimuat di dalam lontar masih diterapkan oleh masyarakat adat Bali saat ini. Anda dapat membaca beberapa catatan lama yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
Anda juga bisa menemukan berbagai bangunan tradisional Bali di museum ini. Mulai dari bale-bale, ruang koleksi, bahkan dapur dengan arsitektur klasik berupa tumpukan batu dari gumpalan tanah yang disusun dengan anyaman bambu dan jerami di bagian atapnya.
Pengalaman wisata ke Museum Pustaka Lontar akan membawa Anda ke era Bali tempo dulu. Jika beruntung, Anda bisa bertemu dengan Jero Mangku yang akan menuturkan cerita-cerita tentang pembuatan pustaka daun lontar tersebut, lho!
Fasilitas
Fasilitas yang tersedia di sini cukup lengkap. Mulai dari area parkir, balai pertemuan, jungle tracking, toilet, kios suvenir, musholla, dan Wi-Fi area.
Jam Operasi
Museum Pustaka Lontar beroperasi setiap hari. Anda bisa mengunjungi museum ini mulai dari pukul 08.00 Wita sampai 17.00 Wita. Tenang saja, jam operasional yang cukup panjang tentu akan memudahkan kamu memilih waktu terbaik untuk berkunjung.
Artikel ini ditulis oleh Niluh Pingkan Amalia Pratama Putri peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(iws/Ronatal Siahaan)