Pulau Menjangan, pulau yang tidak berpenghuni di Bali, ternyata menyimpan kekayaan bawah laut yang menakjubkan. Bahkan, pulau ini sering disebut sebagai Maldives-nya Bali.
Menjangan sendiri artinya adalah kijang atau rusa. Sesuai artinya, pulau ini dihuni oleh banyak kijang atau rusa liar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi
Pulau Menjangan merupakan pulau yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Buleleng dan Jembrana. Tepatnya berada di Desa Sumberklampok, Gerokgak, Buleleng, Bali
Jarak Pulau Menjangan dari pusat Kota Singaraja sekitar 90 kilometer. Sementara, dari destinasi wisata Pantai Lovina, jaraknya sekitar 60 kilometer.
Rute Perjalanan
Karena letaknya yang terpisah oleh lautan, maka detikers harus menuju pelabuhan lalu naik kapal menuju Pulau Menjangan. Pelabuhan yang dituju adalah Pelabuhan Lalang, Menjangan.
Pelabuhan Lalang dapat ditempuh melalui Jembrana melewati Pelabuhan Gilimanuk atau melalui Buleleng melewati Teluk Banyuwedang. Sampai di Pelabuhan Lalang, detikers harus menyewa perahu motor dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp 400 - 600 ribu.
Biasanya, banyak juga yang menawarkan paket untuk perahu, guide, peralatan snorkeling, dan makanan. Waktu tempuh perahu motor untuk sampai ke Pulau Menjangan sekitar 20 menit.
Jika berangkat dari Kota Denpasar, total waktu perjalanan untuk mencapai Pulau Menjangan kurang lebih selama empat jam perjalanan. Oleh karena itu, sebelum berangkat ke pulau ini, detikers wajib untuk membagi waktu dengan cermat agar bisa menikmati Pulau Menjangan dengan maksimal.
Daya Tarik
![]() |
Daya tarik utama dari Pulau Menjangan adalah wisata bawah lautnya. Pulau Menjangan memiliki ekosistem terumbu karang warna-warni yang masih sangat alami dan dijaga.
Ekosistem ini dilestarikan di sepanjang dinding yang mengelilingi Pulau Menjangan sejauh 10 kilometer. Terumbu karang di sini berada pada kedalaman 10 hingga 60 meter.
Jika cuaca sedang bagus, jarak pandang penyelam dapat mencapai 50 meter sehingga dapat mengeksplorasi keindahan terumbu karang dengan lebih optimal.
Selain terumbu karang, terdapat juga ekosistem ikan yang beraneka ragam. Karena keindahan wisata baharinya, menurut News Discovery, Pulau Menjangan dianggap sebagai satu dari 10 tempat penyelaman terbaik di dunia.
Dilansir dari laman detikTravel, beberapa spot untuk menyelam di Pulau Menjangan antara lain Eel Gardens, Secret Bay, dan Anchor Wreck. Meskipun letaknya cukup jauh, Pulau Menjangan masih menjadi bagian dari Taman Nasional Bali Barat (TMNBB).
Sehingga, pengunjung yang datang ke Pulau Menjangan diwajibkan untuk menjaga dan tidak merusak ekosistem yang ada. Saat melakukan snorkeling dan diving, pengunjung pun harus dilakukan dengan cara yang tidak merusak ekosistem.
Tips
![]() |
Mengingat waktu tempuh ke Pulau Menjangan cukup lama, ada baiknya detikers yang ingin berkunjung untuk menyewa driver. Tujuannya agar bisa menikmati perjalanan dan menyimpan tenaga untuk melakukan aktivitas air.
Jika masih pemula dalam snorkeling atau diving, disarankan bagi pengunjung untuk menyewa jasa pemandu di sekitar pulau untuk tetap menjaga keselamatan diri dan kelestarian ekosistem. Pastikan pula untuk membawa baju ganti dan tas kedap air untuk menjaga barang-barang agar tetap kering.
Bagi yang suka vlogging, siapkan kamera underwater dan baterai cadangan untuk mengabadikan momen mengeksplorasi salah satu pulau dengan pemandangan bawah laut terbaik.
Sayangnya, karena Pulau Menjangan tidak berpenghuni, maka tidak terdapat akomodasi seperti hotel, restoran, dan lainnya untuk pengunjung yang berencana bermalam.
Sehingga, ada baiknya untuk mempersiapkan makanan, minuman, serta akomodasi lainnya sebelum mengunjungi Pulau Menjangan. Jika ingin bermalam, akomodasi yang terdekat ada di sekitar Pelabuhan Lalang dan Pemuteran.
Harga Tiket
![]() |
Untuk masuk ke Pulau Menjangan, pengunjung wajib membayar tiket sekitar Rp 15 ribu per orang untuk WNI dan Rp 200 ribu per orang untuk warga negara asing (WNA). Jika ingin menikmati wisata air harus menyewa alat snorkeling sebesar Rp 40 ribu dan jaket pelampung Rp 25 ribu.
Artikel ini ditulis oleh Ni Kadek Ratih Maheswari peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/irb)