Wisata edukasi Tempat Belajar Anak (Teba) Majalangu di Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar ramai dikunjungi wisatawan. Pendapatan bersih yang dihasilkan sebesar Rp 97 juta selama 2022.
"Untuk keuntungan bersih sekitar Rp 97 juta di tahun 2022. Kalau kami melihat kondisi saat ini mulai membaik dan kami rasa sudah luar biasa bagus sekali," ungkap Perbekel Desa Kesiman Kertalangu I Made Suena, Minggu (5/2/2023).
Pembangunan Teba Majalangu sendiri berfungsi untuk memperkuat keberadaan Desa Budaya Kertalangu yang dikenal budaya pertaniannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di atas lahan 1,4 hektare, Teba Majalangu menawarkan beragam potensi. Di antaranya wisatawan dapat menikmati langsung proses membajak sawah secara tradisional.
"Selain itu, anak-anak bisa berinteraksi dengan hewan-hewan seperti kelinci dan kambing. Yang paling unik adalah proses membajak sawah dan ini menjadi keunikan bagi Teba Mejalangu. Ini juga dijadikan inspiratif BUMDes yang ada di Denpasar maupun Bali," jelas pria berusia 52 tahun itu.
Suena juga memaparkan, berkat hadirnya Teba Majalangu, BUMDes Kerta Sari Utama mampu meraih penghargaan tingkat nasional dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi pada tanggal 2 Februari 2023. Adapun posisi yang diraih, yakni Bumdes Inspiratif kategori unik dan inovatif.
Sementara disinggung terkait kunjungan di Teba Majalangu, kata Suena, ketika tengah ramai-ramainya jumlah kunjungan bisa mencapai seribuan orang. Namun, ketika hari biasa kurang lebih 100-200 orang.
Baca juga: 10 Wisata Edukasi di Bali yang Menyenangkan |
Menurutnya, kunjungan selama ini didominasi oleh kalangan pelajar. Kemudian untuk wisatawan mancanegara banyak dikunjungi oleh turis asal Denmark, Australia dan negara lainnya.
Sementara dari wisatawan domestik, sambung Suena, masih berasal dari kawasan Kota Denpasar.
Suena menuturkan, pada Maret 2023 ini pihaknya akan menghadirkan Teba Majalangu Festival untuk menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung ke Teba Majalangu. "(Target 2023) paling tidak bisa mendapatkan kurang lebih Rp 190 jutaan," terangnya.
(nor/hsa)