Pengelola Desa Wisata Penglipuran mencatat kunjungan wisatawan sepanjang tahun lalu sebanyak 608.133 orang. Sebanyak 564 ribu merupakan wisatawan domestik, dan 43.749 wisatawan mancanegara (wisman).
"Rata-rata kunjungan wisman dari Malaysia, Singapura, India, sampai Amerika Serikat (AS). Sementara, untuk wisatawan domestik dari Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta," kata Ketua Pengelola Desa Wisata Penglipuran I Wayan Sumiarsa dihubungi detikBali, Rabu (18/01/2023).
Lebih rinci Sumiarsa menerangkan rata-rata kunjungan harian di Desa Wisata Penglipuran berkisar 3.000 wisatawan. Dengan angka kunjungan tertinggi sebanyak 6.000 wisatawan, yaitu saat momentum Hari Raya Idul Fitri 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Bali I Made Mendra Astawa menuturkan Desa Wisata Penglipuran selama ini menjadi salah satu ikon di Bali. "Ini desa wisata yang paling banyak dikunjungi," katanya.
"Karena salah satu brand (merek) yang sudah dipegang desa itu adalah desa terbersih di Asia dan tak tergantikan. Sama seperti Bali yang merupakan one of the best island," imbuh Mendra.
Tak hanya itu, katanya, desa wisata juga memiliki karakteristik tersendiri, yakni tertata rapi sebagai desa imigran dan memiliki arsitektur yang menarik. Apalagi, pemerintah daerah setempat memfasilitasi keistimewaan yang dimiliki desa tersebut dan mengangkat potensi yang ada.
"Di sana juga ada hutan bambu yang dikelola sedemikian rupa menjadi kerajinan, sumber kehidupan masyarakat dan tak kalah pentingnya adalah sebagai sumber oksigen dan penyerapan air tanah," jelas Mendra.
Jangan heran, kawasan di sekitar memiliki suasana sejuk dan kapasitas air yang melimpah. Belum lagi, gelaran berbagai festival, sehingga desa wisata tersebut kian dikenal dunia.
Selain Desa Wisata Penglipuran, Bali juga memiliki beragam desa wisata menarik lainnya dan memiliki karakteristik yang istimewa. Seperti Desa Wisata Carangsari di Badung, yang dikenal sebagai desa kreatif.
Lalu, Desa Sudaji di Buleleng yang terkenal dengan festival sekaligus tradisi Ngusaba Bukakah serta memiliki panorama alam yang hijau.
"Kemudian, Desa Wisata Undisan di Bangli yang terkenal dengan para entrepreneur-nya yang mampu mendatangkan wisatawan dan memberikan manfaat pada masyarakatnya," ungkapnya.
Ada pula Desa Tenganan di Karangasem yang mempunyai adat istiadat yang kental dan kain tenun yang khas dengan standar kelas dunia. Bahkan, arsitektur dari Desa Tenganan juga disebut memiliki ciri khas sendiri.
"Desa-desa di Bali ini betul-betul memiliki karakter. Saya lihat tren desa wisata ini juga akan sangat meningkat karena beberapa hari ini banyak sekali travel agent yang menghubungi saya untuk menanyakan desa wisata mana yang sudah siap dikunjungi wisatawan," tambahnya.
Bali tercatat memiliki 238 desa wisata. Rinciannya, yakni di Buleleng ada 75 desa wisata, Tabanan 25, Badung 17, Gianyar 32, Klungkung 19, Bangli 31, Karangasem 26, Denpasar 6, dan Jembrana 7.
(BIR/iws)