Pengelola beberapa objek wisata di Tabanan menyambut antusias kebijakan Pemerintah China yang melonggarkan aturan perjalanan ke luar negeri bagi warganya.
Kebijakan itu diharapkan mampu memberi imbas bagi jumlah kunjungan wisatawan. Sebab sebelum pandemi COVID-19 terhadi, wisatawan China merupakan pasar utama pariwisata Bali.
"Kami menyambut baik dan berharap itu bisa berdampak positif bagi jumlah kunjungan wisatawan ke Tanah Lot," jelas Asisten Manajer Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, I Putu Toni Wirawan, Sabtu (7/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan, wisatawan China selama ini merupakan pasar utama objek wisata Tanah Lot. Sebelum COVID-19 ditetapkan sebagai pandemi global, sekitar 60 persen kunjungan wisatawan asing ke Tanah Lot berasal dari China.
"Dulu hampir 60 persen. Baru setelah itu Australia. Kemudian India," jelasnya.
Dengan adanya kelonggaran yang diberikan pemerintah negara China kepada warganya, Toni berharap ada sisi positif yang bisa diperoleh dari sisi pemulihan pariwisata di Bali.
Apalagi, sambungnya, sejak PPKM dilonggarkan, jumlah kunjungan wisatawan di Tanah Lot juga berangsur meningkat. Bahkan saat libur akhir 2022, jumlah kunjungan wisatawan rata-rata antar 6-8 ribu per hari.
"Kalau sebelum pandemi, jumlah kunjungan rata-rata per hari itu sekitar 10 sampai 15 ribu," jelasnya.
Senada dengan itu, Humas DTW Ulundanu Beratan, I Made Sukarata, menyampaikan harapan yang sama. Pihaknya tidak memungkiri, sebelum pandemi COVID-19 melanda secara global, wisatawan China merupakan salah satu pangsa pasar utama.
"Persentasenya saya tidak hapal. Namun wisatawan China termasuk warga negara yang mendominasi kunjungan di Ulundanu Beratan sebelum pandemi COVID-19," ungkapnya.
Ia berharap, adanya pelonggaran yang diberikan Pemerintah China dari sisi aturan bepergian bagi warga negaranya itu bisa berimbas positif bagi kunjungan wisatawan di Bali. "Tentunya secara khusus ke Ulundanu Beratan juga," tukasnya.
Sebagai gambaran, Made Sukarata menyebutkan dalam beberapa bulan terakhir selain India, warga negara Asia lainnya yang berkunjung ke Ulundanu Beratan salah satunya dari Jepang.
"Belakangan ini beberapa wisatawan dari Jepang juga sudah ada yang berkunjung. Yang jelas, sekarang ini, kami berharap yang terbaik untuk pemulihan pariwisata di Bali ke depannya," pungkasnya.
(hsa/iws)