PT. Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali buka suara terkait adanya pemberitaan media asing yang menyebut adanya turis asal Australia yang membatalkan penerbangan ke Bali usai KUHP baru tentang larangan hubungan seksual sebelum menikah disahkan. Handy Heryudhitiawan General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menegaskan tidak ada pembatalan penerbangan dari Australia.
"Terkait penurunan penerbangan internasional ke Bali, khususnya dari Australia, karena adanya larangan hubungan seksual sebelum pernikahan sesuai dengan KUHP, dapat kami sampaikan bahwa sampai saat ini, kami tidak menerima informasi terkait pembatalan penerbangan tersebut," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Kamis (8/12/2022).
Menurut Handy, sampai saat ini seluruh penerbangan internasional baik dari dan ke Bali berjalan dengan normal sesuai jadwal yang disampaikan oleh maskapai yang melayani penerbangan dari Australia ke Bali dan sebaliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara data realisasi penerbangan internasional khususnya Australia, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mencatat sebanyak 608.460 penumpang yang datang ke Bali. Jumlah tersebut dilayani oleh 5 maskapai yaitu Jetstar Airways, Virgin Australia, Qantas Airways, Batik Air, dan Air Asia dengan 6 rute yang terdiri dari Adelaide, Darwin, Perth, Melbourne, Sydney, dan Brisbane.
"Dalam operasional bandara dan penerbangan, pembatalan penerbangan karena alasan operasional dan teknis pesawat. Untuk informasi kepastian pembatalan penerbangan, atas adanya larangan hubungan seksual sebelum pernikahan sesuai KUHP, dapat dikonfirmasi langsung kepada maskapai yang melayani penerbangan internasional" paparnya.
(nor/dpra)