Air Terjun Campuhan Gitgit Jadi Dangkal, Wisatawan Ogah Datang

Pembangunan Shortcut Denpasar-Singaraja

Air Terjun Campuhan Gitgit Jadi Dangkal, Wisatawan Ogah Datang

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Minggu, 13 Nov 2022 05:00 WIB
Obyek wisata air terjun Campuhan Gitgit yang mengalami pendangkalan hingga menyebabkan kunjungan wisatawan turun hingga 70 persen. Foto: Made Wijaya Kusuma
Foto: Obyek wisata air terjun Campuhan Gitgit yang mengalami pendangkalan hingga menyebabkan kunjungan wisatawan turun hingga 70 persen. Foto: Made Wijaya Kusuma
Buleleng - Selain merusak kebun warga di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, dampak pembangunan shortcut Denpasar-Singaraja titik 7 dan 8 juga dirasakan oleh pengelola wisata di desa tersebut. Salah satunya obyek wisata air terjun Campuhan Gitgit yang mengalami pendangkalan hingga menyebabkan kunjungan wisatawan turun hingga 70 persen.

Di air terjun Campuhan Gitgit atau twin waterfall ini sisa-sisa limbah material shortcut yang hanyut terbawa hujan mengendap hingga mengakibatkan pendangkalan pada kolam alami di air terjun tersebut.

Ketua Kelompok Pemandu Wisata Air Terjun Campuhan Gitgit Nyoman Arianta (44) mengatakan, kondisi tersebut telah dirasakan sejak sekitar satu tahun yang lalu, tepatnya sejak awal pembangunan shortcut. Namun kondisi terparah dialami pada musim penghujan, sejak 2 bulan yang lalu.

Setiap terjadi hujan material shortcut berupa lumpur dan batu kerikil ikut hanyut hingga menyebabkan air begitu keruh bahkan mengeluarkan bau yang cukup menyengat. Tak hanya itu, usai banjir melanda, material yang tersisa kemudian mengendap dan membuat kolam alami di bawah air terjun mengalami pendangkalan.

"Setiap hujan pasti keruh airnya, ada lumpur dan juga batu. Itu membuat kolam dan aliran sungai yang di bawahnya mengalami pendangkalan. Kolam yang digunakan swing tarzan dulunya 3 meter dalamnya sekarang hanya sisa 21 sentimeter," jelas Nyoman Arianta, saat ditemui detikBali, Sabtu (12/11/2022).

Atraksi Wisata Tak Lagi Bisa Dinikmati

Obyek wisata air terjun Campuhan Gitgit yang mengalami pendangkalan hingga menyebabkan kunjungan wisatawan turun hingga 70 persen. Foto: Made Wijaya KusumaObyek wisata air terjun Campuhan Gitgit yang mengalami pendangkalan hingga menyebabkan kunjungan wisatawan turun hingga 70 persen. Foto: Made Wijaya Kusuma Foto: Obyek wisata air terjun Campuhan Gitgit yang mengalami pendangkalan hingga menyebabkan kunjungan wisatawan turun hingga 70 persen. Foto: Made Wijaya Kusuma



Akibat pendangkalan air terjun Campuhan berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan. Menurut Arianta, kunjungan wisatawan saat ini mengalami penurunan yang sangat drastis mencapai angka 70 persen.

Sebab, pengunjung biasanya, datang ke air terjun campuhan untuk menikmati beragam atraksi wisata di sana. Namun, akibat pendangkalan yang terjadi atraksi wisata seperti swing tarzan hingga jumping tidak bisa dinikmati. Bahkan untuk berenang saja, sudah tidak memungkinkan.

"Sejak adanya musibah ini, sudah 4 kali kami melakukan pengerukan, supaya bisa kembali normal, namun ketika hujan terjadi pasti kembali lagi seperti ini, dan itu kami memakai uang dari kantong kami sendiri, berjam-jam bahkan itu prosesnya karena kami keruk secara manual," jelasnya.

Pihaknya pun berharap agar segera dicarikan solusi, supaya tingkat kunjungan wisatawan kembali pulih. Serta, dampak lingkungan yang ditimbulkan dapat diatasi.

"Tiang (saya) minta biar ada solusi segera supaya permasalahan ini cepat selesai, biar seperti semula lagi, supaya pengunjung yang datang ke sini tidak kecewa," pungkasnya.




(nor/hsa)

Hide Ads