Puluhan peserta antusias mengikuti kompetisi International Stand Up Paddle Series 2022 di Pantai Penyumbahan, Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali, Sabtu (5/11/2022). Kompetisi tersebut sekaligus untuk memperkenalkan wisata bahari dan sport tourism di Desa Les.
Ketua Panitia International Stand Up Paddle Series 2022, Gede Eka Sandi Asmadi mengatakan kompetisi ini merupakan yang pertama kali digelar di Bali Utara. Sebanyak 33 atlet dari dalam negeri maupun warga negara (WN) turut terlibat dalam ajang tersebut.
"Tujuannya untuk mengenalkan sport tourism ke masyarakat dan juga wisatawan di Bali khususnya Buleleng," kata Gede Eka saat ditemui disela-sela kompetisi, Sabtu (5/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Desa Les dipilih menjadi venue lantaran memiliki pesona bahari yang memukau, terutama terumbu karangnya yang indah. Selain itu, ombak di Pantai Penyumbahan juga tergolong aman untuk kompetisi Stand Up Paddle.
Gede Eka menambahkan, kompetisi akan berlangsung hingga Minggu (6/11/2022). Nantinya, akan dipilih 3 orang pemenang. Ia berharap kompetisi ini dapat memunculkan bibit-bibit atlet lokal Bali terutama dari Desa Les.
"Harapan kami, harus berkelanjutan, terutama dalam hal menunjang sport tourism untuk itu kita juga telah sumbangkan dua papan paddle ke desa agar bisa dikembangkan," jelasnya.
Sementara itu, Perbekel Desa Les, Gede Adi Wistara menyebut kompetisi tingkat internasional ini sangat membantu promosi wisata bahari di desanya. Terlebih, Desa Les saat ini sedang berkembang menjadi desa wisata dan masuk menjadi nominasi dalam ajang bergengsi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Sebagai desa wisata, Wistara mengaku pihaknya juga menyediakan fasilitas homestay dan makanan khas Desa Les, seperti blayag hingga sate lilit terhadap peserta kompetisi tersebut. "Stand up paddle ini kan sport eco tourism, jadi olahraga yang ramah lingkungan. Sangat cocok untuk desa kami karena saat ini juga sedang mengembangkan potensi terumbu karang," pungkasnya.
(iws/dpra)