Wisata alam petik buah stroberi di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB tidak pernah sepi dikunjungi wisatawan sejak libur panjang lebaran Idul Fitri 1443 hijriah.
Bahkan dalam sehari, jumlah kunjungan wisata ke Kecamatan Sembalun capai 5 ribu wisatawan, baik lokal maupun nasional.
Data itu sesuai keterangan yang didapat detikBali dari ketua Kelompok Pemuda Sadar Wisata Kabupaten Lombok Timur, Royal Sembahulun, pada Sabtu (7/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Royal ada beragam aktivitas yang bisa pengunjung lakukan sambil memetik buah stroberi di Kecamatan Sembalun.
Mulai dari petik buah stroberi, camping ground hingga menikmati beragam kopi khas Sembalun Lombok Timur.
Jumlah lokasi untuk memetik stroberi bagi pengunjung cukup banyak di Kecamatan Sembalun.
Bahkan tersebar dari 6 desa yaitu Desa Sembalun Bumbung, Desa Sembalun Lawang, Desa Sajang, Desa Bilok Petung, Desa Sembalun, dan Desa Sembalun Timba Gading.
"Alhamdulillah semua Desa di Sembalun ramai dikunjungi pasca libur lebaran. Karena tidak ada pembatasan lagi," ujar Royal.
Dia juga mengaku bahwa kunjungan favorit wisatawan pasca Lebaran Idul Fitri 1443 hijriah terjadi sejak H+1 hingga H+5 ialah wisata alam stroberi.
"Jadi memang paling laris saat libur ini ialah wisata stroberi. Hampir setiap hari tidak pernah sepi," kata Royal.
Selain memetik buah stroberi yang disediakan warga, pengunjung juga bisa mampir ke wisata sejarah. Seperti Bale Adat leluhur Sembalun Bumbung dan Bale Adat Sembalun Timba Gading.
Lebih menariknya lagi ujar Royal, wisatawan bisa Selfie sambil memetik buah stroberi di semua lahan warga.
View selfie saat memetik buah stroberi Gunung Rinjani, Bukit Anak Dara Bukit Pergasingan, dan Bukit Nanggi serta Bukit Dandaun.
Lokasi spot selfie favorit pengunjung bisa naik ke atas Bukit Selong Desa Sembalun Lawang. Untuk tiket masuk ke Bukit Selong hanya merogoh kocek Rp 10 ribu untuk satu Wisatawan.
"Pemandangan di atas Bukit Selong ini paling cantik. Bisa lihat pematang sawah warga yang kotak-kotak di hampir semua Desa di Kecamatan Sembalun," kata Royal.
Terpisah, salah satu petani stroberi di Desa Sembalun Kecamatan Sembalun Lombok Timur, Fedri (46) mengaku bahwa lahan buah stroberi yang dia jual di area seluas 400 meter persegi sudah ludes terjual setalah H+4 Lebaran Idul Fitri.
"Biaya makan sambil petik di ladang kita tarif Rp 25 ribu sampai Rp 35 ribu. Jadi buah stroberi tidak boleh dibawa pulang. Kecuali harus bayar per kotak mika sebesar Rp 15 ribu," katanya.
Fedri juga mengaku bahwa omset yang didapat menjual stroberi bebas makan dan petik di ladang miliknya tembus Rp 5 juta rupiah selama libur panjang lebaran Idul Fitri 1443 hijriah.
(dpra/dpra)