Bali United U-16 nampaknya masih kesulitan menghadapi Madura United di Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 2024/2025. Terbaru, asuhan Sandhika Pratama kalah 0-1 dalam perebutan juara ketiga di Lapangan MJCC, Bekasi, Jumat (21/2/2024).
Hasil tersebut menjadi kekalahan kelima yang diderita Serdadu Tridatu Muda atas Madura United U-16. Saat babak penyisihan grup, kedua tim bertemu sebanyak empat kali (home and away) dan rekor pertandingan dimiliki oleh Madura United.
"Ya kami gagal meraih kemenangan setelah kalah 0-1 oleh Madura United. Di kompetisi ini anak-anak mendapat pengalaman penting untuk proses ke depannya," terang Pelatih Bali United U-16, Sandhika Pratama, saat dihubungi detikBali, Jumat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandhika juga menyentil kepemimpinan wasit di laga tersebut yang menurutnya tidak adil dan sering merugikan Bali United. Salah satunya seperti pemain Bali United U-16 yang disikut, tapi wasit tidak menghentikan pertandingan.
"Itu sangat mempengaruhi permainan," beber Sandhika.
Meski demikian, Sandhika memuji perjuangan anak didiknya hingga menembus babak semifinal. "97 persen skuad sekarang ini adalah putra Bali yang tinggal dan bersekolah di Bali. Kita wajib bangga dengan talenta anak-anak lokal bahkan bisa bersaing di kompetisi nasional," tegasnya.
Perjalanan Bali United U-16 hingga menjadi empat besar EPA tidaklah mudah. Dalam babak penyisihan Grup C, mereka bertengger di posisi runner-up di bawah Madura United.
Kemudian lolos di babak delapan besar dan bersaing dengan tiga tim yakni Persebaya Surabaya, Persis Solo, dan Persita Tangerang.
Di fase ini, Bali United menduduki posisi runner-up di bawah Persebaya Surabaya dan melaju ke semifinal. Di babak empat besar, sayangnya mereka dikalahkan Borneo FC lewat adu pinalti.
(nor/nor)