Target 6 Poin Erick Thohir demi Asa Indonesia ke Piala Dunia 2026

Round Up

Target 6 Poin Erick Thohir demi Asa Indonesia ke Piala Dunia 2026

Tim detikBali - detikBali
Jumat, 22 Nov 2024 09:19 WIB
Ketua Umum PSSI Erick TohirΒ saat ditemui di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (21/11/2024). (Foto:Β Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Foto: Ketua Umum PSSI Erick TohirΒ saat ditemui di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (21/11/2024). (Foto:Β Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Badung -

Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir menargetkan Timnas Indonesia minimal meraih enam poin di empat laga sisa putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Tambahan enam poin akan memuluskan asa Indonesia melaju ke putaran final Piala Dunia 2026. Timnas Merah Putih masih berpeluang menempati posisi kedua dan lolos langsung.

Menurut Erick, kemenangan atas Arab Saudi membangkitkan optimisme. Tiga poin tambahan itu sangat penting untuk mengerek posisi Indonesia hingga berada di peringkat ketiga Grup C.

"Kemenangan melawan Arab (Saudi) itu menjadi kunci kenapa kita dapat enam poin. Kalau kemarin sama Arab kalah, berat kita menuju (posisi) tiga dan empat," ujar Erick di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (21/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga berharap Timnas Indonesia bisa mendapat hasil seri pada salah satu pertandingan yang tersisa tersebut. "Apalagi kalau dua menang (dan) satu seri, wah tambah lagi bonus," imbuh Menteri BUMN itu.

Target Jangka Panjang

Erick menyebut target PSSI tersebut sebagai sebuah program besar yang bersifat jangka panjang. Target lainnya, dia berujar, Timnas Indonesia bisa menduduki peringkat 50 FIFA pada 2045.

ADVERTISEMENT

"Untuk Asia, kami menargetkan kalau bisa masuk sembilan besar. Nah, ini tentu program jangka panjang," ungkap Erick.

Menurut Erick, progres PSSI untuk mengejar target tersebut semakin cepat dengan capaian Timnas Indonesia saat ini. Dia pun mencontohkan Timnas Indonesia kelompok umur, dari U-17, U-20, hingga U-23, yang tembus ke Piala Asia.

"Sejarah, belum pernah U-23 kita hampir masuk Olimpiade, cuma kalah satu game," ujar Erick.

"U-17 dan U-20 ada kesempatan ke Piala Dunia," imbuhnya.

Proses Naturalisasi Ole Romeny

Menghadapi sisa laga di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Erick berharap pemain keturunan Indonesia, Ole Romeny, bisa bermain. Dia ingin Romeny melakoni laga debutnya bersama Timnas Indonesia melawan Australia pada 20 Maret 2025.

"Ya kami berharap debut lah, cuma tergantung proses dari tentu pemerintahan, Pak Presiden mendukung, Pak Prabowo kemarin beliau nonton kedua game-nya nonton pakai handphone dan beliau mengucapkan selamat," ujar mantan bos Inter Milan itu.

Erick merasa seluruh stakeholder mulai dari kementerian hingga DPR akan mendukung proses naturalisasi pemain keturunan Medan itu.

"Karena kita tahu ini putra-putri, sebagian ada putri yang bergabung, (pemain) terbaik bangsa kita yang ada di dunia ingin kembali mendukung merah putih," ucap Erick.

Saat ditanya rumor pemain keturunan lainnya, seperti Jairo Riedewald dan Mauro Zijlstra, Erick enggan berkomentar.

"Yang saya tahu yang sekarang sedang kita proses, yaitu Ole untuk timnas senior, yang lainnya saya nggak komen. Untuk yang U-20 ada Tim (Geypens) dan Dion (Markx), itu saja," tegas Erick.

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengatakan proses naturalisasi Ole Romeny masih menunggu arahan dari Presiden Prabowo Subianto. Striker 24 tahun itu ditargetkan sudah bisa membela Timnas Indonesia pada Maret 2025.

Ole diketahui menjadi calon pemain naturalisasi baru dari PSSI untuk memperkuat Timnas Indonesia, terutama di lini serangan. Sebelumnya, lini serang Garuda terlihat kurang garang dan kerap menjadi pekerjaan rumah (PR) Timnas Indonesia.

Hal itu pun pernah dikeluhkan Shin Tae-yong, tampak dari penyelesaian akhir yang kurang memuaskan. Makanya, PSSI agar terus mendorong proses Ole agar dapat segera diselesaikan.

"Ya, saya formalnya belum dapatkan dari PSSI dan Bapak Erick (Thohir). Kemarin Bapak Erick menyampaikan Ole akan diproses dan kemarin sudah bicara ke saya," Menpora Dito saat ditemui di Media Center Kemenpora, dikutip dari detikSport, Rabu (20/11/2024).

Tunjukkan ke FIFA Indonesia Aman

Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta FIFA dan AFC melihat dua pertandingan kandang Indonesia saat menjamu Jepang dan Arab Saudi di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Suporter dari kedua negara tersebut tampak nyaman dan aman saat bertandang ke Indonesia.

"Saya meminta FIFA dan AFC untuk melihat negara kita aman, negara kita bukan negara terbelakang bagaimana kita kasih lihat kemarin pertandingan lawan Saudi lawan Jepang suporter mereka aman," ujar Erick di Bandara Ngurah Rai, Bali, Kamis.

Erick menilai suporter Indonesia merupakan pendukung yang hebat dan menghargai negara lain. "Cuma kalau dicurangi ngambek, kan semua begitu, semua bangsa," ujar adik salah satu miliarder Indonesia, Garibaldi Thohir, itu.

"Jadi kemarin dari Jepang bawa anak istri semua aman, dari Saudi mungkin kaget-kaget dikit hujan segar, dia senang," jelas Erick.

Erick berharap FIFA dan AFC harus melihat fakta yang terjadi, bukan dari sisi yang lain. Ditambah, sistem pembelian tiket sudah meningkat dan adanya alat pendeteksi wajah jika ditemukannya pelanggaran di dalam stadion.

"Jadi kami pastikan surat yang Bahrain bilang selayaknya dipindah ya kita tanda tanya," ungkap Erick.

Sebelumnya, Bahrain mengutuk tindakan suporter Indonesia terkait hasil seri kontroversial belum lama ini. Bahrain berkeinginan laga tandang ke Jakarta dipindahkan ke tempat netral.

Sebagian suporter Merah Putih meradang setelah Indonesia ditahan Bahrain 2-2 pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 babak ketiga. Kemarahan fans dipicu keputusan wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf, yang menguntungkan Bahrain.

Pada prosesnya, suporter Indonesia menyerang si wasit juga Timnas Bahrain, termasuk para pemainnya melalui media sosial (medsos). PSSI juga sudah mengirim surat protes terkait pertandingan itu kepada AFC meski ditolak.

Sementara itu, Bahrain dijadwalkan akan melakoni laga tandang melawan Timnas Indonesia di Jakarta pada Maret 2025. Sehubungan dengan kemarahan suporter Indonesia itu, Asosiasi Sepakbola Bahrain (BFA) mengeluarkan pernyataan resmi berisikan tiga poin. Salah satunya adalah permintaan agar laga tandang itu tidak dilangsungkan di Indonesia.

BFA mengkhawatirkan keselamatan anggota Timnas Bahrain jika pertandingan tetap digelar di Jakarta.

"Sejalan dengan keinginan Asosiasi Sepakbola Bahrain (BFA) dalam memastikan keamanan dari para anggotanya, terutama anggota tim nasional, asosiasi sedang dalam proses penanganan FIFA dan AFC untuk menyampaikan kepada mereka tentang tindakan yang tidak bisa diterima terhadap BFA, sekaligus ancaman-ancaman, kata-kata penghinaan, dan fitnah yang bisa berimbas pada keselamatan dari anggota tim nasional ketika mereka bertemu Timnas Indonesia di laga tandang yang digelar di Jakarta."

"Asosiasi akan mengirimkan permohonan untuk memindahkan pertandingannya dari Indonesia untuk menjaga keselamatan tim nasional karena ini adalah prioritas kami, terutama karena FIFA dan AFC sangat memperhatikan keselamatan dari tim-tim yang berpartisipasi di dalam kompetisi-kompetisi mereka," tulis BFA.

Sebagai informasi, Timnas Indonesia masih memiliki empat laga sisa dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia . Adapun, tim asuhan Shin Tae-yong dijadwalkan menghadapi Australia pada 20 Maret dan Bahrain pada 25 Maret 2025. Setelah itu, Tim Garuda akan melawan China pada 6 Juni dan Jepang pada 11 Juni 2025.




(hsa/gsp)

Hide Ads