PSSI Akan Batasi Suporter Masuk Stadion jika Anarkistis dan Rasis

Denpasar

PSSI Akan Batasi Suporter Masuk Stadion jika Anarkistis dan Rasis

Aryo Mahendro - detikBali
Kamis, 06 Jul 2023 21:48 WIB
Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menyatakan Bali belum tentu menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia U-17.
Foto: Erick Thohir di KEK Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (6/7/2023). Aryo Mahendro/detikBali
Denpasar -

Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir akan membatasi jumlah suporter sepakbola yang bisa masuk stadion. Pembatasan itu dilakukan jika para fans klub sepakbola tersebut bersikap anarkistis dan rasis.

Menurut Erick, pembatasan jumlah suporter yang bisa masuk stadion saat klubnya berlaga bisa memberikan efek jera. "Nanti nyesel kalau nggak bisa masuk stadion," kata Erick di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Kamis (6/7/2023).

PSSI, Erick melanjutkan, juga akan memberikan pelatihan suporter. Tujuannya, agar para fans klub sepakbola itu tidak bertindak anarkistis seperti menyalakan flare di stadion dan bertindak diskriminatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Erick, sepakbola seharusnya menjadi ajang persatuan tanpa memandang ras, suku, dan latar belakang apapun terhadap seseorang. Dia prihatin atas aksi diskriminasi dan rasisme pada laga PSM Makassar kontra Persija beberapa waktu lalu.

"Saya sangat kecewa. Kok bangsa kita yang menganut Pancasila saling meledek sesama bangsanya," ungkap Menteri BUMN tersebut.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, tiga pemain PSM Makassar yaitu Yuran Fernandes, Yance Sayuri, dan Erwin Gutawa mendapat komentar menjurus rasis di media sosial setelah bertanding melawan Persija Jakarta di laga pertama Liga 1 2023/2024. Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) kemudian meminta PSSI dan PT LIB menghentikan sementara kompetisi agar kasus rasisme tidak terjadi lagi.




(gsp/hsa)

Hide Ads