Harga tiket pertandingan Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar naik tajam. Bahkan tiket reguler yang paling murah, yakni Rp 60 ribu naik hampir dua kali lipat menjadi Rp 100 ribu. Sedangkan, kategori VIP dari Rp 300 ribu menjadi Rp 400 ribu per pertandingan. Hal ini menuai protes dari suporter.
Penasihat Brigaz (salah satu komunitas suporter Bali United) I Wayan Bersih mengatakan banyak suporter yang mempertanyakan kenaikan tersebut setelah resmi diumumkan manajemen.
"Dari sejak keluar statement tiket naik menjadi Rp 100 ribu, mungkin ratusan bahkan hampir menyentuh di atas 500-an WA ke saya menanyakan masalah kenaikan tiket tersebut," ungkap Bersih kepada detikBali, Senin (26/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria asal Bangli tersebut menyayangkan kenaikan harga tiket yang cukup tinggi. Sebab, tidak semua suporter dari kalangan berada. Ada yang selama ini harus berhemat demi membeli selembar tiket Bali United.
"Ada beberapa semeton (profesinya) buruh pikul di pasar untuk mau nonton dengan tiket Rp 60 ribu saja, mereka sudah berat, tapi karena kecintaannya dan kebanggaannya mereka rela menyisihkan sedikit untuk itu," beber Bersih.
Dia melanjutkan ada pula suporter dari kalangan buruh bangunan dan ojek online yang penghasilannya tidak pasti. Namun, mereka punya militansi tinggi.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Bali United Yabes Tanuri sebelumnya menyampaikan alasan terkait kenaikan harga tiket. Menurut Yabes, hal itu harus dilakukan karena kapasitas stadion yang berkurang seiring renovasi besar-besaran demi memenuhi standar internasional.
"Perlu kami sampaikan bila musim ini harga tiket pertandingan akan mengalami kenaikan harga. Hal ini atas pertimbangan dari jumlah kapasitas stadion yang berkurang dengan adanya single seat," ujar Yabes.
"Selain itu juga agar tetap bisa menjaga kenyamanan fasilitas Stadion Dipta yang sudah standar Internasional," imbuhnya.
(hsa/gsp)