Koster Takut Bom, Israel Benar-benar Tak Bakal Datang

Koster Takut Bom, Israel Benar-benar Tak Bakal Datang

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 30 Mar 2023 08:01 WIB
Pekerja melakukan pengerjaan renovasi Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali,Minggu (12/3/2023). Sejumlah pengerjaan renovasi dan pemeliharaan fasilitas Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali terus dilakukan sebagai persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nz
Foto: Stadion Kapten Dipta sudah bersolek, tapi Indonesia batal tuan rumah Piala Dunia U-20. ( ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)
Denpasar -

Gubernur Bali Wayan Koster menolak Timnas Israel berlaga di Pulau Dewata karena tidak punya hubungan diplomatik dengan Indonesia. Selain itu, Koster juga trauma Bom Bali I dan II. Dikhawatirkan, kedatangan Israel mengundang ancaman bom di Bali.

Padahal, sebenarnya Bali awalnya dijadikan salah satu opsi tempat berlaga Timnas Israel oleh PSSI karena rawan penolakan di kota lain. Kini, Israel pun benar-benar tak akan datang ke Bali setelah federasi sepakbola dunia FIFA mengumumkan Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Koster Trauma Bom

Alasan soal bom tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Koster masih trauma dengan kejadian bom di Legian, Badung, Bali. Sebagai pemimpin beliau menerima masukan terhadap berbagai potensi eskalasi ancaman-ancaman," ujar Hasto dalam Political Show CNN Indonesia TV, Senin (27/3/2023).

Polda Bali pun merespons pernyataan Hasto. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan saat ini keamanan di Bali terkendali.

"Kita tahu bahwa Bali ini secara umum aman kondusif," kata Satake Bayu kepada wartawan di kantornya, Rabu (29/3/2023).

Dia menegaskan Polda Bali akan melakukan langkah-langkah keamanan. Polda Bali juga bakal mengelola informasi yang disampaikan oleh petinggi PDIP tersebut.

"Pada satu sisi dengan adanya informasi yang disampaikan itu akan dikelola. Tetapi, pada satu sisi kami akan lidik dengan deteksi dini terkait hal itu. Pada prinsipnya situasi masih aman kondusif," jelas Satake Bayu.

Hingga saat ini, jelas Satake Bayu, jajaran intelijen di Polda Bali belum mendapatkan informasi terkait ancaman terorisme di Pulau Dewata. "Sementara hasil intelijen itu belum ada. Tetapi kami akan pantau terus perkembangannya," ungkapnya.

Indonesia Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Indonesia dipastikan batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Pembatalan tersebut telah diumumkan pada Rabu (29/3/2023) seusai pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Ketua PSSI Erick Thohir.
Hanya saja, FIFA tidak mengungkap alasan pasti pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Dalam pernyataannya, FIFA hanya menyebut Indonesia gagal terkait dengan situasi yang terjadi saat ini.

"Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena situasi saat ini, untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20," bunyi pernyataan di situs FIFA, dikutip dari detikSport pada Kamis (30/3/2023).

FIFA menyebut tuan rumah yang baru akan diumumkan segera. Selain itu, FIFA memastikan jadwal Piala Dunia U-20 tidak berubah. "Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya," demikian pernyataan FIFA.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta pecinta sepakbola di Tanah Air untuk menerima ikhlas keputusan FIFA tersebut. Erick mengaku sudah berupaya maksimal melobi FIFA agar Piala Dunia U-20 tetap digelar di Indonesia.

"Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi, dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu," ujar Erick Thohir dari Doha, Qatar.

Menurut Erick, sebagai salah satu anggota FIFA, Indonesia harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan terkait urusan sepakbola internasional. Ia mengakui keputusan FIFA itu berat bagi persepakbolaan Indonesia.

"Saya minta semua pecinta sepakbola tetap berkepala tegak atas keputusan berat FIFA ini. Sebab saya berpendirian, karena itu, ini saatnya kita harus membuktikan kepada FIFA untuk bekerja lebih keras untuk melakukan transformasi sepak bola, menuju sepak bola bersih dan berprestasi," kata Erick.

Surat Koster

Pembatalan Piala Dunia U-20 itu tidak terlepas dari surat penolakan terhadap keikutsertaan Timnas Israel yang dilayangkan Gubernur Bali Wayan Koster. Surat tersebut dilayangkan Koster kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, belum lama ini.

"Kami mohon agar Bapak Menpora mengambil kebijakan untuk melarang tim dari Israel ikut bertanding di Bali. Kami, Pemprov Bali, menolak keikutsertaan Israel bertanding di Bali," tulis Koster dalam surat tersebut.

Koster beralasan, Pemerintah Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Pemerintah Israel. Selain itu, menurutnya kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sejalan dengan kebijakan politik Pemerintah Indonesia.

"Yang sampai saat ini masih menjadi masalah serius politik regional," ungkapnya.

Pada suatu kesempatan, Koster pun membeberkan alasannya menolak Tim Nasional Israel U-20 bertanding di Bali saat Piala Dunia U-20. Politikus PDI Perjuangan itu menuturkan Israel menjajah Palestina.

"Kami menolak karena Israel melakukan gangguan atau penjajahan terhadap Palestina," tutur Koster di Karangasem, Jumat (24/3/2023).

Surat itu berujung pada pembatalan agenda drawing atau pengundian grup Piala Dunia U-20 di Art Center, Denpasar pada 31 Maret. Kini, helatan akbar tersebut resmi dibatalkan FIFA. Israel pun benar-benar tak akan pernah datang ke Bali.

Simak Video 'Pildun U-20 Batal di RI, Instagram Ganjar-Wayan Koster Digeruduk Netizen':

[Gambas:Video 20detik]



(hsa/iws)

Hide Ads