"Saya berharap sepak bola Indonesia tidak mendapat sanksi berat dari FIFA," kata Fadil Sausu dalam pesan singkatnya kepada detikBali, Selasa (4/10/2022).
Pemilik nomor punggung 14 di skuad Serdadu Tridatu itu yakni bahwa PSSI sudah bergerak cepat melakukan komunikasi dengan FIFA pascainsiden tersebut. Ia berharap kejadian itu menjadi yang terakhir di Indonesia.
"Dari PSSI sudah pasti bergerak cepat ke FIFA atas kejadian insiden di Malang. Semoga kejadian di Kanjuruhan yang terakhir di sepakbola Indonesia," harapnya.
Pemain berusia 37 tahun itu menegaskan, bahwa peristiwa yang menelan korban jiwa usai pertandingan Arema FC versus Persebaya itu harus menjadi pembelajaran dan perbaikan bagi sepak bola Indonesia.
"Dengan kejadian di Malang menjadikan perbaikan sepak bola di Indonesia. Perbaikan dari atas sampai suporter," jelas Fadil.
Pemain Bali United Berharap Tragedi Kanjuruhan Jadi yang Terakhir di Indonesia
Pemain Bali United Leonard Tupamahu turut prihatin atas kejadian kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim). Ia berharap tragedi itu menjadi yang terakhir di Indonesia.
"Harapan saya tragedi ini adalah yang paling terakhir terjadi di indonesia," kata Leonard Tupamahu dalam keterangan tertulisnya yang disampaikan Media Officer Bali United kepada detikBali, Selasa (4/10/2022).
Pemilik nomor punggung 32 di skuad Serdadu Tridatu itu berharap kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran buat semua komponen, baik dari PSSI, suporter, kepolisian, panitia pelaksana, PT LIB. Ia juga berharap suporter bersatu dan dewasa.
"Ini jadi moment untuk setiap suporter di seluruh indonesia bersatu dan lebih dewasa dalam mendukung team kesayangan," ujar Leonard Tupamahu.
Pemain yang berposisi sebagai sentral defender itu dengan jujur mengatakan bahwa dirinya begitu syok ketika baru mengetahui peristiwa tersebut. Ia turut berduka atas banyaknya jumlah korban.
"Jujur kemarin pas denger berita saya syok dan sedih sekali. Saya turut berduka yang sedalam-dalamnya bagi semua korban tragedi ini," ungkapnya.
Sementara soal kompetisi sepak bola Indonesia usai kerusuhan Kanjuruhan, pria kelahiran Jakarta itu berharap yang terbaik.
"Kalau soal kompetisi saya berharap yang terbaik saja," ungkapnya.
(nor/hsa)