Arema FC Tak Peduli Sanksi PSSI, Fokus ke Korban Tragedi Kanjuruhan

Arema FC Tak Peduli Sanksi PSSI, Fokus ke Korban Tragedi Kanjuruhan

Tim detikJatim - detikBali
Senin, 03 Okt 2022 05:24 WIB
Suporter Arema FC menyalakan lilin keprihatinan atas tragedi Kanjuruhan di Stadion Gajayana Malang
Suporter Arema FC menyalakan lilin keprihatinan atas tragedi Kanjuruhan di Stadion Gajayana Malang. (Deni Prastyo Utomo/detikJatim)
Bali -

Manajemen Arema FC tak begitu mempedulikan sanksi dari PSSI atas tragedi di Stadion Kanjuruhan. Adapun sanksi tersebut di antaranya Arema dilarang menjadi tuan rumah di sisa Liga 1 2022/2023. Manajemen Arema FC saat ini memilih fokus membantu penanganan korban.

"Saya dari manajemen tidak peduli, tidak memikirkan sanksi. Yang saya pikirkan korban dan keluarganya yang akan kita datangi insyaallah satu per satu," ujar Manajer Arema FC, Ali Rifki kepada wartawan di Stadion Kanjuruhan, Minggu (2/10/2022), dikutip dari detikJatim.

Terkait waktu kick off pada Laga Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022), Ali mengakui sempat ada permintaan pengubahan jadwal kick off dari Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat. Hanya saja, pihaknya mengikuti keputusan PT LIB untuk melangsungkan pertandingan pada malam hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan setelah PT LIB menjawab, menetapkan jadwal tetap. Saya sebagai manajer tim mengikuti apa yang sudah ditetapkan karena jadwal apapun itu urusan panpel dengan PT LIB beserta keamanan," imbuhnya.

"Karena kalau saya sebagai manajer tim mengurusi tim, kesiapan tim dalam berlaga," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Ali menambahkan, manajemen tim hanya memastikan kesiapan tim untuk bertanding sesuai jadwal kick off yang ditentukan. "Dari manajemen mau sore atau siang kita siap bertanding karena sudah kita siapkan. Dari jadwal mulai liga sudah sesuai jamnya," tuturnya.

Ali kemudian membeberkan kondisi skuad Singo Edan saat ini. Ia menyebut tim akan bersama-sama mengunjungi korban.

"Insyaallah besok kita ajak bareng ke para korban, dan saya kira tim dan pemain syok semua, semua tidak menginginkan," tutupnya.

Aksi Nyalakan Ratusan Lilin

Dilansir dari detikJatim, ratusan suporter Arema menggelar aksi keprihatinan di sisi timur Stadion Gajayana, Kota Malang, Minggu (10/9/2022) malam. Ratusan lilin mereka nyalakan sebagai bentuk empati kepada ratusan korban yang meninggal dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Mereka duduk bersila di depan lilin yang mereka nyalakan. Mereka juga sempat berorasi serta mendoakan para suporter yang meninggal dalam kejadian kemarin, di Stadion Kanjuruhan.

"Ini spontanitas dari teman-teman Aremania dari sepuluh korwil yang ada di Malang Raya dan di Blitar, Pasuruan, atau di seluruh penjuru negeri yang merasa bagian dari Aremania. Ini adalah bentuk empati atas meninggalnya ratusan dulur-dulur yang menjadi korban di Kanjuruhan kemarin. Acara ini tidak ada yang menggerakkan dan mengalir apa adanya," kata salah satu Aremania, Dersey di Stadion Gajayana, Kota Malang.

Dersey pun dengan tegas meminta harus ada yang bertanggung jawab atas kejadian di Kanjuruhan. Ia pun meminta proses hukum dapat berjalan seadil-adilnya. "Harus ada yang bertanggung jawab. Siapapun itu namanya, Panpel atau siapa pun sampai terjadi insiden terbunuhnya Aremania harus ada yang bertanggung jawab," kata Dersey.

Selama 7 hari ke depan, Dersey menyebut Aremania akan memasang bendera setengah tiang. Ia berharap selama 7 hari itu, polisi sudah bisa menetapkan tersangka.

"7 hari harus ada tersangka, karena ini bukan hanya tragedi nasional, ini tragedi dunia, kematian ratusan suporter," pungkasnya.




(iws/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads