Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan pihaknya akan melakukan audit standar operasional prosedur atau SOP yang diterapkan para personel. Hal itu menyusul penggunaan gas air mata saat menangani massa dalam Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, yang menewaskan ratusan orang.
"Tim tentunya akan mendalami terkait SOP dan tahapan-tahapan yang telah dilakukan oleh Satgas atau pun tim pengamanan yang melaksanakan tugas pada saat pelaksanaan pertandingan. Tentunya tahapan-tahapan yang ada akan dilaksanakan audit," kata Sigit di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (10/9/2022), dikutip dari detikJatim.
Selain itu, Sigit juga memastikan bahwa tim yang diterjunkan ke lokasi akan mendalami semua hal. Hasil pendalaman itu sekaligus menjadi bagian dari proses investigasi yang dilakukan. Polisi juga akan melaksanakan pemeriksaan terhadap pihak lain yang dianggap terlibat dalam penyelenggaraan laga Arema FC kontra Persebaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian kami juga mendapatkan informasi upaya penyelamatan terhadap pemain dan ofisial Persebaya dan Arema FC. Semuanya akan kami dalami dan ini akan menjadi bagian dari investigasi secara tuntas baik dari penyelenggara, dari sisi pengamanan, dan pihak-pihak yang terlibat," katanya.
Dilansir dari detikNews, Sigit juga menyebut bahwa tim DVI langsung melakukan proses identifikasi terhadap seluruh masyarakat yang menjadi korban dalam insiden tersebut. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan kab/kota, Sigit menyampaikan jumlah korban meninggal dunia akibat peristiwa tersebut berjumlah 125.
"Saat ini data terakhir hasil pengecekan verifikasi Dinkes jumlahnya 125, tadi 129, karena ada tercatat ganda. Kemudian tentunya kami lakukan langkah-langkah lanjutan dengan tim DVI kemudian tim penyidik melakukan pendalaman lebih lanjut untuk menginvestigasi secara tuntas dan nanti hasilnya kita sampikan ke seluruh masyarakat," papar Sigit.
Selain itu, kepolisian juga akan melakukan pengumpulan data, fakta dan rekaman CCTV di tempat kejadian perkara atau stadion Kanjuruhan. "Yang jelas kami serius dan usut tuntas tentunya. Ke depan terkait proses penyelenggaraan dan pengamanan yang akan didiskusikan, akan menjadi acuan dalam proses pengamanan," imbuhnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan investigasi terkait Tragedi Kanjuruhan. Jokowi menyesalkan terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan. Dia menekankan agar peristiwa itu tidak terulang.
"Khusus pada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini," kata Jokowi.
"Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepakbola di Tanah Air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang. Sportivitas, rasa kemanusiaan dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama," ucap Jokowi.
Halaman selanjutnya: Penjelasan Polisi soal Gas Air Mata di Kanjuruhan...
Penjelasan Polisi soal Gas Air Mata di Kanjuruhan
Seperti diketahui, kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang saat laga Arema FC versus Persebaya pecah berujung tewasnya ratusan orang. Ada tembakan gas air mata dalam kerusuhan itu. Polisi sebelumnya mengungkapkan alasan penggunaan gas air mata di Kanjuruhan.
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menyebut suporter Arema FC merasa kecewa karena timnya kalah. Untuk melampiaskan kekecewaannya itu, suporter turun ke tengah lapangan dan berusaha mencari para pemain dan official Arema FC.
"Oleh karena pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan mengincar para pemain," kata Nico dalam konferensi pers di Polres Malang, Minggu (2/10/2022).
"Dalam prosesnya itu untuk melakukan upaya-upaya pencegahan sampai dilakukan (penembakan) gas air mata karena sudah anarkis, sudah menyerang petugas, merusak mobil, dan akhirnya kena gas air mata," tambahnya.
Setelah polisi menembakkan gas air mata, para suporter itu berhamburan ke satu titik keluar stadion. Saat itulah terjadi penumpukan suporter hingga kekurangan oksigen.
"Di dalam proses penumpukan itulah terjadi.. kurang oksigen yang oleh tim medis dan tim gabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion kemudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit," ucapnya.
Simak Video "Video Menteri ATR Nusron Bicara Pulau di Bali Dikuasai WNA: Ini Akan Kita Tertibkan"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/nor)