Kepolisian Daerah (Polda) Bali memblokir 3-5 konten hoaks atau berita bohong per hari selama masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Reserse Siber Polda Bali AKBP Ranefli Dian Candra saat ditemui seusai rapat koordinasi terkait Pilkada Serentak di kantor Gubernur Bali.
"Setiap hari rata-rata ada kurang lebih tiga dan lima (konten hoaks diblokir) setiap hari," ujar Ranefli, Jumat (22/11/2024).
Ranefli mengatakan konten-konten tersebut diblokir lantaran sumbernya tidak jelas dan muatannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Mantan Kapolres Tabanan itu menyebut ada puluhan akun buzzer yang ketika dilacak posisinya berada di luar Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Web berita, medsos (media sosial) ada beberapa juga," imbuhnya.
Menurut Renefli, rata-rata konten yang diblokir tersebut memuat tentang dinamika pemilihan gubernur (pilgub) maupun pemilihan bupati (pilbup) di Bali. Termasuk tentang profil para calon kepala daerah yang dinilai melenceng dan sumbernya tidak jelas.
"Tapi saya kira tidak perlu dibesar-besarkan karena kami juga langsung melakukan pemblokiran dan upaya takedown," ujar mantan Wadirreskrimsus Polda Bali itu.
Polda Bali, Ranefli berujar, meminta tim sukses (timses) masing-masing paslon agar melakukan kampanye dengan sehat. Dia menyebut konten-konten terkait Pilkada Serentak 2024 yang telah diblokir itu bukan berasal dari timses paslon.
"Kami yakin, selama ini kami cek pun itu bukan dari para tim sukses. Tapi dari buzzer dan akun-akun fake yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," pungkasnya.
(iws/iws)