Pasangan calon gubernur NTB nomor urut 3 Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) unggul di Kabupaten Lombok Barat. Hal ini berdasarkan hasil survei yang dirilis Indonesia Political Opinion (IPO).
Dalam survei tersebut, Lalu Muhammad Iqbal unggul dalam skema elektabilitas di Lombok Barat dengan perolehan tingkat keterpilihan mencapai 38,7 persen, disusul Zulkieflimansyah 31,8 persen kemudian Sitti Rohmi Djalilah 8,5 pesen.
"Posisi keempat ada Suhaili Fadhil Tohir 3,6 (persen) dan terakhir dalam skema top of mind ada W. Musyafirin 1,1 persen," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam rilis yang diterima detikBali, Kamis (21/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari total populasi sampel, terdapat 9,5 persen belum menentukan pilihan. Sebanyak 2,4 persen tidak menjawab atau tidak tahu. Sementara, ada 4,4 persen memilih calon lain yang tidak mengikuti kontestasi.
Dalam simulasi skema 3 pasang kandidat, pasangan Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri tetap unggul dengan elektabilitas 40,1 persen. Pasangan Zulkieflimansyah dan Suhaili Fadhil Tohir dengan elektabilitas 34,7 persen, terpaut cukup jauh di luar margin of error dengan pasangan Lalu Muhammad Iqbal.
Kemudian posisi terakhir Sitti Rohmi Djalilah dan W. Musyafirin mendapatkan tingkat keterpilihan cukup rendah. Terpaut jauh dari kandidat lain, yakni hanya mampu meraih keterpilihan 10,5 persen.
Dedi mengatakan survei ini dilaksanakan sejak 23 hingga 29 Oktober 2024 dengan melibatkan 60 surveyor yang tersebar ke seluruh wilayah populasi pemilih di Kabupaten Lombok Barat secara acak.
Dalam survei tersebut IPO telah menentukan primary sampling unit (PSU) pada sejumlah kelurahan/desa untuk menjadi sampel. Pada setiap kelurahan/desa dipilih secara acak menggunakan random kish grid paper.
"Pada setiap rumah tangga (RT) dipilih dua keluarga, dan setiap keluarga akan dipilih satu responden dengan pembagian laki-laki
untuk kuesioner bernomor ganjil, perempuan untuk bernomor kuesioner genap," ujarnya.
Total responden laki-laki dan perempuan pada pembagian 50:50. Pada tiap-tiap proses pemilihan selalu menggunakan alat bantu berupa lembar acak, sehingga surveyor tidak dapat memilih responden secara subjektif/purposif.
"Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 3 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen," beber Dedi.
Adapun pengaturan pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sampel bertingkat. Survei ini mengambil representasi sample sejumlah 600 responden yang tersebar proporsional di 60 desa seluruh Kabupaten Lombok Barat.
Dengan teknik tersebut, Dedi berujar, memungkinkan setiap anggota populasi (responden) mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau tidak dipilih menjadi responden.
(hsa/gsp)