Calon gubernur (cagub) Nusa Tenggara Barat (NTB) nomor urut 2, Zulkieflimansyah, menyoroti tantangan besar dalam menciptakan iklim demokrasi yang berkualitas. Ia mengungkapkan kemiskinan masyarakat menjadi kendala utama dalam membangun demokrasi yang berorientasi pada kepentingan rakyat.
"Tantangan di NTB, bahkan di Indonesia, adalah biaya demokrasi yang sangat mahal. Banyak orang pintar, karena tidak punya uang, hanya menjadi tim pendukung saja," ujar Zul dalam debat Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB di Lombok Raya Hotel, Mataram, Rabu (21/11/2024).
Zul menambahkan sering kali individu yang memiliki modal finansial, meskipun kurang memiliki kapasitas dan kapabilitas, justru terdorong untuk menjadi pemimpin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat NTB ini penuh dengan talenta. Namun, selama kemiskinan masih menjadi masalah utama, sulit bagi kita untuk berbicara tentang demokrasi yang berkualitas," ungkap Zul.
Cagub NTB nomor urut 3, Lalu Muhamad Iqbal, setuju dengan pandangan Zulkieflimansyah terkait tingginya biaya demokrasi. Ia menekankan pentingnya menciptakan sistem demokrasi yang inklusif agar setiap individu dapat berkontribusi tanpa terbatas latar belakang ekonomi.
"Demokrasi kita memang mahal. Kami akan mengupayakan agar biaya demokrasi bisa ditekan sehingga semua orang. Apa pun latar belakangnya, dapat menempati posisi sesuai kemampuan mereka," ujar Iqbal.
(hsa/dpw)